Misterius, Pelapor Kasus Boeing Meninggal, Ingatkan Luka Lama Kecelakaan 737 MAX

5 May 2024
Pelapor Kasus Boeing Meninggal, sumber foto: Boarding Area

TEGAL - Whistleblower atau pelapor kasus Boeing yang mengungkap cacat produksi pada pesawat Boeing 737 MAX, Joshua Dean, meninggal dunia secara mendadak. Kematiannya menambah deretan misteri dan kontroversi yang membayangi Boeing dalam beberapa tahun terakhir. Dean adalah pelapor Boeing kedua yang meninggal pada tahun ini.

Sebelumnya, pada bulan Maret, John "Mitch" Barnett, pelapor Boeing lainnya, ditemukan tewas karena luka tembak yang dilakukan sendiri. Barnett, yang telah bekerja di Boeing selama hampir tiga dekade, mengungkapkan kekhawatirannya tentang "kumpulan atau serpihan logam" yang dapat merusak kabel kendali penerbangan 737 MAX.

Dean, yang bekerja sebagai auditor kualitas di Spirit AeroSystems, pemasok Boeing, mengajukan pengaduan ke FAA pada tahun 2020. Ia menuduh adanya "pelanggaran serius dan kotor" dalam proses produksi 737 MAX di Spirit. Pengaduan Dean datang setelah dua kecelakaan fatal 737 MAX menewaskan 346 orang pada tahun 2018 dan 2019.

Dean dipecat oleh Spirit pada tahun 2023. Ia kemudian mengajukan pengaduan ke Departemen Tenaga Kerja, dengan tuduhan bahwa pemecatannya merupakan tindakan balasan atas usahanya untuk meningkatkan masalah keselamatan.

Kematian Dean yang mendadak memicu spekulasi dan kekhawatiran. Ia dirawat di rumah sakit setelah mengalami kesulitan bernapas dan kemudian didiagnosis dengan pneumonia dan infeksi serius. Dean meninggal dua minggu kemudian.

Keluarga Dean belum memberikan pernyataan resmi tentang penyebab kematiannya. Namun, kematiannya telah mendorong seruan untuk investigasi lebih lanjut. Bibi Dean, Carol Dean Parsons, menulis di Facebook, "Dia meninggal dunia kemarin pagi, dan ketidakhadirannya akan sangat terasa. Kami akan selalu mencintaimu Josh."

Kematian Dean dan Barnett menambah daftar panjang masalah yang dihadapi Boeing. Perusahaan ini masih bergulat dengan dampak dari kecelakaan 737 MAX, dan juga menghadapi pengawasan ketat dari regulator dan publik.

Kematian kedua pelapor ini juga menimbulkan pertanyaan tentang budaya keselamatan di Boeing. Sam Salehpour, pelapor Boeing lainnya, baru-baru ini mengatakan kepada Kongres bahwa "tidak ada budaya keselamatan" di Boeing. Ia menuduh bahwa karyawan yang menyampaikan peringatan tentang masalah keselamatan "diabaikan, dipinggirkan, diancam, dikesampingkan, dan lebih buruk lagi."

Departemen Kehakiman AS saat ini sedang menyelidiki Boeing untuk mengetahui apakah perusahaan ini melanggar perjanjian yang melindunginya dari tuntutan pidana atas kecelakaan fatal 737 MAX pada tahun 2018 dan 2019.

Kematian Dean dan Barnett adalah tragedi bagi keluarga mereka dan juga bagi industri penerbangan. Kematian mereka juga menjadi pengingat tentang pentingnya keselamatan penerbangan dan perlindungan bagi pelapor.(*)

sumber: cnbc indonesia (https://www.cnbcindonesia.com/news/20240505091322-4-535807/pelapor-kasus-cacat-produksi-boeing-mendadak-meninggal-misterius-lagi)

Kontributor: