TEGAL - Setelah sempat ditutup sejak 1 Oktober lalu, obyek wisata, tempat hiburan, cafe dan usaha lainnya diharapkan bisa dibuka kembali. Namun, harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Tegal.
Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi mengatakan hingga saat ini Pemkot masih menerapkan kebijakan penutupan sementara untuk tempat wisata, tempat hiburan, dan cafe. Itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Sejak awal Oktober lalu kita melakukan penutupan sementara sejumlah tempat untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya.
Menurut Jumadi, dirinya berharap sebelum akhir Oktober, semua dapat dibuka kembali untuk meningkatkan perekonomian. Dengan catatan harus patuh terhadap protokol kesehatan.
"Saya akan langsung turun untuk memastikan penerapan protokol kesehatan," ujarnya.
Jumadi menambahkan, jika dibandingkan rata-rata kabupaten/kota di Jawa Tengah pertumbuhan ekonomi di Kota Tegal sudah bagus.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal Taufik Amrozy mengungkapkan hingga September 2020, perkembangan perekonomian nasional secara perlahan menunjukkan perbaikan. Meskipun memang masih terbatas.
"Itu sejalan dengan mobilitas masyarakat yang masih dibatasi melalui penerapan PSBB di beberapa daerah dalam rangka pencegahan Covid-19," ujar Taufik.
Menurut Taufik, adanya fenomena pergerakan masyarakat yang terbatas, berdampak pada penurunan konsumsi rumah tangga. Sehingga mengalami kontraksi pada triwulan II tahun 2020 sebesar 5,32 persen year on year (YoY).
"Sejalan dengan perekonomian nasional, kondisi perekonomian di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan juga sudah mulai menunjukkan perbaikan," jelasnya.
Itu, kata Taufik, bisa dilihat pada nilai indeks kinerja industri pengolahan (Prompt Manufacturing Index-PMI triwulan III 2020 sebesar 50,52 persen. Atau mengalami perbaikan dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya sebesar 28,54 persen. (muj/zul)
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menegaskan, keberhasilan penanganan Covid-19 tidak lepas dari sinergitas semua pihak. Utamanya 3 pilar yakni TNI-Polri
Kepesertaan warga Kota Tegal dalam Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) saat ini baru mencapai 86,71 persen. Karenanya, wali kota
Program layanan penukaran uang bersama yang digagas bank Indonesia resmi dibuka Kamis (14/4) siang. Launching penukaran uang yang digelar di sepanjang
Dini hari tadi, ada fenomena yang tak biasa dialami Kota Tegal. Kabut putih menyelimuti sejumlah titik di pusat kota, Senin (14/3), sekitar pukul 02.00 WIB.
Kota Tegal kembali turun ke PPKM Level 3 setelah sebelumnya menjadi salah satu wilayah yang berstatus Level 4 di Indonesia.
Keputusannya, hari ini Rabu (9/3), sekolah mulai jenjang SD hingga SMP langsung melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Sejak diresmikan, keberadaan Sekolah Kardinah ternyata membawa banyak manfaat khususnya bagi mereka yang tengah dirawat di sana. Banyak orang tua yang kerap
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) melaksanakan penandatangan perjanjian penyerahan SK. Selain mereka, ada 15 PNS juga dilantik serta diambil
Wali Kota Dedy Yon Supriyono mengatakan untuk menuju program Amazing Tegal perlu dilakukan kerja sama yang baik. Serta sinergitas antara tiga pilar yaitu TNI,
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) Asistensi Penerapan Sistem Merit bagi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Banjir akibat naiknya permukaan air laut (rob), Senin (23/5) malam, merendam ratusan rumah di 4 Kelurahan di Kota Tegal.
Meski mendukung pelonggaran pemakaian masker yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo beberapa yang lalu, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono meminta masyarakat