Dua Bulan, 12 Rumah Rusak Diterjang Longsor
SLAWI - Warga di Kabupaten Tegal harus mewaspadai ancaman banjir dan tanah longsor seiring meningkatnya intensitas hujan. Sejak memasuki musim penghujan, belasan rumah terkena tanah longsor.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal, Iman Sisworo mengatakan, sejak November hingga pertengahan Januari sudah terjadi banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Tegal.
Meski tak ada korban jiwa, tanah longsor yang terjadi bahkan membuat 12 rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga berat.
"12 rumah rusak akibat longsor saat masuk musim penghujan sejak November 2018 lalu sampai sekarang. Kalau banjir sudah terjadi di empat lokasi sejak masuk musim hujan," kata Iman, Senin (14/1).
Menurut Iman, selain longsor, kerusakan rumah yang dialami warga sejak memasuki musim penghujan juga disebabkan angin puting beliung. "Ada 14 laporan rumah roboh karena angin puting beliung," sebut Iman.
Iman mengatakan, pihaknya selalu siaga untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam seiring meningkatnya intensitas hujan. Termasuk mengantisipasi adanya orang tenggelam karena terseret arus sungai.
"Kalau itu (orang tenggelam), kami baru tiga kali dapat laporan. Maka, kami akan selalu siaga terus," ujarnya.
Iman menambahkan, berdasarkan catatan PMI, sepanjang 2018 ada 64 kejadian yang ditangani PMI. Sebagian besar merupakan kebakaran.
"Dari Januari 2018 sampai Desember 2018 kemarin, ada sekitar 64 kejadian yang kita tangani. Paling banyak soal kebakaran, baik rumah maupun warga," ucapnya. (far/zul)