Merasa Dianaktirikan, Warga Sawangan Ingin Gabung Brebes Selatan
SLAWI - Disetujuinya pemekaran wilayah Brebes Selatan menjadi kabupaten sendiri turut menjadi pembicaraan warga yang tinggal di Dukuh Sawangan Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Muncul keinginan agar wilayah mereka dalam hal administrasi kependudukan bergabung dengan Kabupaten Brebes Selatan.
Hal itu diungkapkan anggota DPRD Kabupaten Tegal Nuridin. Menurutnya, keinginan untuk bergabung dengan Brebes Selatan muncul karena warga Dukuh Sawangan merasa dianaktirikan Pemkab Tegal.
"Saya sering mendapat keluhan dari warga Dukuh Sawangan, mereka ingin gabung dengan Brebes Selatan karena sepertinya dianaktirikan. Ini sudah menjadi pembicaraan warga," ungkapnya.
Nurudin mengatakan, selama ini wilayah Dukuh Sawangan lebih dekat dengan wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan. Apalagi pembangunan jalan tembus dari Sawangan menuju Sigedong seperti dijanjikan Pemkab Tegal untuk mempermudah akses warga juga belum juga terealisasi.
Jalan dengan panjang 11 kilometer dan 3 meter yang juga bisa digunakan sebagai jalur evakuasi dari letusan Gunung Slamet itu memang telah dibuka, tapi hingga kini belum diaspal. Akibatnya, warga harus menempuh jarak yang jauh untuk menuju ke pusat ekonomi dan pemerintahan.
"Selama ini warga Sawangan yang hendak ke Sigedong atau Bumijawa harus menempuh jarak 20 kilometer. Lebih dekat ke Brebes selatan. Penerangan jalan juga minim," ujarnya.
Nuridin menyebut, jarak antara dukuh dengan pusat pemerintahan yang sangat jauh membuat wilayah Sawangan seperti terisolir. Harga-harga kebutuhan pokok maupun komoditas lain juga lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya.
Dia mencontohkan, harga semen di Sawangan bisa mencapai Rp65 ribu per kantong. "Padahal, harga semen di wilayah lainnya hanya Rp50 ribu per kantong," ungkap legislator dari Daerah Pemilihan Kecamatan Bumijawa, Bojong, dan Jatinegara ini.
Nuridin mengemukakan, seharusnya infrastruktur di Dukuh Sawangan juga diperhatikan seperti wilayah-wilayah lainnya. Terlebih, wilayah yang berada di lereng Gunung Slamet ini memiliki potensi hasil pertanian yang luar biasa dan menjadi salah satu penyedia sayur-sayuran dan buah-buahan dengan komoditas unggulannya kentang.
"Di tingkat nasional, pemerintah getol dengan harga disamaratakan. Sedangkan di Sawangan malah jomplang jauh," tukasnya. (far/zul)