Tiap Bulan di Pemalang Ada 6 sampai 9 Orang Tertular HIV/AIDS
PEMALANG - Penyebaran virus HIV/AIDS di Kabupaten Pemalang semakin meluas. Kondisi tersebut membuat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan Dinas Kesehatan kuwalahan menanganinya.
Sampai saat ini petugas kesulitan mendeteksi warga yang terjakit penyakit HIV/AIDS mematikan itu. Ini diungkapkan Sekretaris KPA Kabupaten Pemalang Warnoto, kemarin.
Menurutnya, angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pemalang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Kondisi itu sesuai data terakhir di 2017, yang dilaporkan ke provinsi mencatat lebih dari 600 orang menderita virus HIV/AIDS.
“Peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pemalang berdasarkan data laporan petugas di lapangan, setiap bulannya ada 6 sampai 9 orang. Meski tak menentu, namun jumlahnya semakin bertambah,” katanya.
Warnoto menjelaskan, penyebaran penderita HIV/AIDS yang semakin meluas, setelah lokalisasi di daerah tetangga ditutup. Sehingga perkembangannya semakin sulit terpantau dan penderitanya juga sulit dideteksi.
Karena, menurutnya, mereka (para penderita, Red) terus mendekat atau lari ke masyarakat umum dan tidak lagi terpusat atau berada di komplek lokalisasi. “Sehingga kondisi yang ada, membuat KPA bersama dinas kesehatan semakin kewalahan dalam menditeksi warga yang terinveksi atau menderita HIV/AIDS,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya selaku KPA akan terus berupaya agar angka penderita HIV/AIDS dapat ditekan. Upaya yang dilakukan bekerjasama dengan LSM terus melakukan pemantauan dan melakukan bimbingan di tempat-tempat hiburan malam. Penyebarannya HIV/AIDS meskipun terus meluas namun masih terpusat di seputar kota.
“Karena di kota, kegiatan-kegiatan yang menjurus free sex atau hubungan sex bebas semakin banyak,” imbuhnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, penderita HIV/AIDS pada ibu hamil dan anak jumlahnya masih relatif kecil dan pada kasus ini ada penanganan khusus. Karena jika diketahui ada ibu hamil sedang menderita HIV/AIDS langsung ditangani oleh rumah sakit.
Artinya, ketika ada informasi kasus semacam itu, langsung diinformasikan kepada masyarakat agar jangan sampai ditangani oleh bidan atau dukun bayi. Tapi harus langsung ditangani oleh rumah sakit dan saat akan melahirkan upaya yang dilakukan adalah operasi sesar tanpa biaya atau gratis.
Berbagai upaya, untuk menekan angka penderita HIV/AIDS yaitu melalui penyuluhan yang dilakukan secara terus menerus. Meskipun anggaran dari pemerintah untuk penanganan masalah ini masih kecil. (apt/har/zul)