JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan meski anggaran terkuras habis-habisan untuk menangani pandemi Covid-19 di dalam negeri, namun defisit APBN masih aman.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, defisit masih aman di bawah 6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka itu masih di bawah diatur dalam Perpres 72 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.
Dalam Perpers tersebut disebutkan dipatok di level 6,3 persen. "(Lengkapnya) nanti kami akan sampaikan. (Tapi kemungkinan) dekati 6 persen," katanya, kemarin (6/1).
Bendahara negara itu menambahkan, jika dibandingkan dengan negara lain, defisit di Indonesia masih lebih rendah. Untuk Amerika Serikat (AS) misalnya, defisit mencapai 18,7 persen, Prancis dekati 11 persen, Cina dekati 12 persen, dan India 13,1 persen.
Kondisi sama juga terjadi di ASEAN. Artinya, defisit Indonesia masih lebih rendah ketimbang di kawasan ASEAN. Adapun Malaysia defisit 6,5 persen, Filipina 8,1 persen, Thailand 5,2 persen.
Di sisi lain, kata Sri Mulyani, porsi utang sampai dengan saat ini juga masih terkendali. Meski di tengah pandemi Covid-19, porsi utang publik masih terjaga di level 38 persen dari GDP. "Situasi Indonesia dibandingkan dengan negara lain relatif lebih baik," klaimnya.
Terpisah, Ekonom INDEF Nailul Huda mengatakan, defisit APBN kali ini yang sangat melebar memang sudah diprediksi oleh beberapa kalangan, termasuk ekonom.
"Saat ini memang penggunaan anggaran perlu besar untuk penanggulangan pandemi namun penyerapan perpajakan masih sangat seret dan tertekan," kata Huda.
Meski sudah bisa diprediksi, pemerintah bisa menekan defisit APBN. Misalnya saja dengan merealokasi belanja pemerintah yang tidak perlu seperti perjalanan dinas hingga rapat di hotel.
"Paling tidak tunjukkan kalau pemerintah serius merealokasi belanja tidak penting," ujarnya.
Selanjutnya, pemerintah juga harus mewaspadai defisit APBN pada tahun 2021. Penerimaan perpajakan mungkin akan sedikit membaik namun tidak signifikan. Sebab, belanja untuk penanggulangan Covid-19 akan tetap besar. (din/zul)
Defisit APBN hingga November 2020 tercatat mencapai Rp833,7 triliun atau 5,60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Kemenkeu mencatat defisit APBN kian melebar menjadi Rp681,1 triliun atau 4,16 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada September lalu.
Defisit anggaran sebesar Rp1.188 triliun atau 51 persen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akan ditutup dengan utang.
Rapat terbatas antara Presiden Joko Widodo dengan para menterinya, memutuskan defisit APBN 2021 diperlebar menjadi 5,2 persen.
Angka defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 meningkat menjadi Rp1.039 triliun.
Anggaran penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang cukup besar membuat defisit anggaran diproyeksi melebar menjadi 6,34 persen.
Corporate Communication Sriwijaya Air mengatakanakan bertanggung jawab penuh sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
Masyarakat Jawa Tengah pecinta motor sport menyambut antusias peluncuran sepeda motor terbaru Honda, All New Honda CBR150 pada tanggal 12 Januari kemarin secara
Hubungan Indonesia dan Cina di tengah ketidakpastian global akibat pandemi virus corona (Covid-19) semakin dekat.
Tarif Tol JORR mulai akan naik pada 17 Januari lusa. Kenaikan berlaku pada seksi E1, E2, E3, W2U, W2S dan Pondok Aren-Bintaro Viaduct Ulujami.
Pemerintah mengizinkan keterisian penumpang pesawat mencapai 100 persen, dari sebelumnya hanya boleh diisi oleh 70 persen.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencatatdana kelolaan haji 2020 lalu, meningkat 15 persen dari Rp124,3 triliun di 2019 menjadi Rp143,1 triliun.