JAKARTA - Unjuk rasa mahasiswa saat adanya rapat paripurna hari ulang tahun ke-389 Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/10) mendadak viral.
Hal ini setelah video seorang anggota polisi melakukan tindakan represif kepada mahasiswa dalam pengamanan aksi demo di depan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang beredar.
Dalam video tersebut, aparat polisi tersebut tampak membanting seorang mahasiswa hingga terkapar.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga mengatakan, tindakan represif yang dilakukan personel polisi tersebut tidak dibenarkan.
Hal itu tidak sesuai dengan protap polisi saat pengamanan demo.
“Sesungguhnya itu menjadi ranah dari internal affair dalam konteks pemeriksaan internal Propam. Pada prinsipnya sudah ada ketentuan prosedur melakukan pengamanan,” ujarnya dalam rekaman suara, dikutip dari tangerangnews.
Pihaknya pun bakal memberikan sanksi kepada polisi tersebut bila benar telah melakukan tindakan represif.
“Pasti, Polda Banten sudah konsen dari Pak Kapolda bahwa kesalahan dalam prosedur pengamanan itu harus dilakukan penindakan,” tegas Shinto.
Oleh sebab itu, Polda Banten pun tidak akan membiarkan personel melakukan kesalahan-kesalahan saat pengamanan aksi.
“Pasti kita tidak membiarkan kesalahan teknis dalam prosedur pengamanan di mana pun terjadi di Banten,” ujar Shinto.
Atas peristiwa tersebut, Polda Banten pun akan memerintahkan jajaran Polres Kota Tangerang untuk menyelidiki peristiwa itu. Sejauh ini, memang belum diketahui polisi yang telah membanting mahasiswa itu.
“Ini harus kita tanyakan dulu siapa petugasnya dan bagaimana cerita yang bersangkutan atau kronologisnya, saya akan coba konfirmasi,” jelas Shinto dikutip dari Pojoksatu. (dhe/pojoksatu/ima)
Unjuk rasa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis kemarin (25/11) masih mendapat sorotan.Apalagi setelah polisi menemukan sejumlah senjata tajam
Sebanyak 20 orang anggota Pemuda Pancasila yang menjadi peserta aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI diciduk Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum)
0Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini, Kamis (28/10) diwarnai dengan berbagai aksi unjuk rasa.Sejumlah daerah di Makassar dipadati oleh puluhan massa
Massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) merefleksikan Sumpah Pemuda dengan mengkritisi rezim Jokowi-Maruf Amin pada dua tahun
Proyek cut and fill atau pemerataan tanah di Desa Margaayu Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal, mendapat dukungan warga setempat. Selain tidak merugikan warga,
Puluhan Anak Buah Kapal (ABK) menggelar aksi di depan kantor sebuah agen penyalur di Kota Tegal pada Rabu (23/6) pagi. Mereka menuntut pembayaran gaji yang
Meninggalnya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif membuat seluruh bangsa Indonesia berduka.
KemenPAN-RB sudah menerbitkan SE Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). SE itu digunakan sebagai penyelesaian tenaga honorer 2023 nanti.
Putra Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz (Eril) dikabarkan hilang di Swiss. Putra pertama gubernur Jawa Barat itu dikabarkan hilang terseret arus Sungai
Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) sangat berpengaruh pada proses pencapaian tujuan pembangunan oleh pemerintah melalui implementasi program dan kegiatan.
Pencarian putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz yang terseret arus saat ini masih belum menemui titik terang. Pemuda yang karib disapa Eril itu,
Indah namun mematikan. Begitu reputasi Sungai Aare yang mengalir di wilayah Konfederasi Swiss, lokasi hilangnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang