SURABAYA - Ada fakta terbaru dari hasil penyelidikan sementara kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5) kemarin. Sopir bus yang tewaskan 14 penumpangnya itu diduga menggunakan sabu dan memacu bus dengan kecepatan 100 km/jam.
Menurut Dirlantas Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Latif Usman, sopir bus yang tewaskan 14 penumpang itu diduga menggunakan sabu-sabu sebelum mengantikan sopir utama.
Dugaan Kombes Latif berdasarkan pengujian laboratorium terhadap urine sopir bus yang mengemudi, setelah terjadi kecelakaan di Tol Sumo. Hasil tes urine menunjukkan sopir bus yang tewaskan 14 penumpang diduga gunakan sabu-sabu.
“Ada keterangan pengemudi, ada indikasi menggunakan jenis sabu-sabu,” kata Latif Usman, Selasa (17/5).
Kendati demikian, kepolisian juga akan memastikan lewat pemeriksaan sampel darah ke Laboratorium Forensik terkait adanya indikasi penggunaan narkoba tersebut.
Kombes Latif menambahkan, selain supir bus tewaskan 14 penumpang diduga gunakan sabu, kesalahan fatal lainnya sopir tersebut ternyata tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).
Terkait status supir bus tewaskan 14 penumpang tersebut pihak kepolisian juga terus melakukan pendalaman apakah benar yang bersangkutan sebagai sopir cadangan, atau jangan-jangan hanya kernet.
Sebagai informasi, Bus PO Ardiansyah yang kecelakaan di Tol Mojokerto dikemudian oleh dua orang sopir. Sopir cadangan yang mengemudi ketika terjadi kecelakaan berinisial AF dan sopir utama AAA.
AAA sendiri saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Mojokerto untuk didalami keterangannya terkait kecelakaan tersebut. Sedangkan sopir cadangan AF saat ini masih dalam perawatan di RS Citra Medika.
Kasatlantas Polres Mojokerto Kota, AKP Heru Sudjio Budi Santoso mengatakan, terjadi pergantian sopir bus dalam perjalanan dari Yogjakarta ke Surabaya. Pergantian tersebut dilakukan ketika bus berhenti di rest area daerah Ngawi.
“Sopir yang asli istirahat di bagasi, lalu kemudi diambil alih sopir yang kedua. Itu hingga ke lokasi kejadian kecelakaan,” terang AKP Heru.
Seperti diberitakan, kronologi kecelakaan maut tersebut bermula saat bus pariwisata PO Ardiansyah S 7322 UW yang dikemudikan seorang sopir cadangan AF. Bus melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jombang menuju Surabaya.
Bus yang ditumpangi 33 penumpang tersebut membawa rombongan wisata asal Benowo, Surabaya dan melaju dengan kecepatan tinggi.
Saat dilokasi kecelakaan pada Senin 16 Mei sekitar pukul 06.15, bus mendadak oleng ke kiri dan tidak dapat dikendalikan sehingga keluar jalur dan menghantam beton tiang rambu multi pesan VMS (variable message sign).
Kerasnya benturan menyebabkan kerusakan parah pada mobil bus tersebut yang mengakibatkan sebanyak 14 penumpang meninggal dunia, sedangkan sisanya luka berat dan ringan.
Dari perkiraan, kecepatan mobil bus tersebut lebih dari 100 kilometer per jam dilihat dari kerusakan, juga speedomeeter. (dis/zul)
Kecelakaan maut Bus Pariwisata PO Ardiansyah S 7322 UW di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto masih menjadi buah bibir publik.
Dugaan awal penyebab kecelakaan maut Bus Pariwisata Sri Padma Kencana di Kecamatan Wado, Sumedang, Jawa Baratmulai terkuak.
Aparat kepolisian telah menetapkan tersangka dalam kasus kecelakaan bus maut di Sumedang, Jawa Barat yang menewaskan 29 penumpangnya.
Usai heboh kabar misi perdamaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibantah Ukraina, di media sosial beredar foto Jokowi memangku seorang wanita seksi di pantai.&
Bareskrim Polri membuka penyelidikan terkait dugaan penyelewengan dana umat oleh organisasi sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan melakukan pengumpulan data
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengapresiasi serapan jemaah haji tahun ini. Pasalnya, jumlah jemaah yang batal berangkat hanya 0,17
Besok, Rabu (6/7), Kementerian Perdagangan siap meluncurkan produk minyak goreng kemasan sederhana ukuran satu liter seharga Rp14 ribu.Peluncuran minyak goreng
Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengakui mengambil lebih dari 12,5 persen untuk operasional lembaga dari jumlah donasi yang berhasil dikumpulkan. ACT mengklaim hanya
Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadi sorotan publik dan trending topik di Twitter dengan tagar #JanganPercayaACT pada Senin, 4 Juli 2022.Itu setelah sebuah majalah