MAYBRAT - Sersan Dua Miskel Rumbiak gugur di Papua, usai ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Aifat Timur Kabupaten Maybrat. Serda Miskel Rumbiak diserang bersama empat anggota TNI lainnya.
Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, mengutuk penyerangan terhadap lima prajuritnya yang sedang bertugas itu. Pangdam menyatakan kelimanya gugur saat sedang menjalankan pengabdian kepada masyarakat.
Kapendam XVIII/Kasuari Kolonel Arm. Hendra Pesireron menyatakan, kehilangan satu putra asli Papua, putra terbaik bangsa Sersan Dua Miskel Rumbiak yang mengabdi untuk tanah dan masyarakatnya.
Pangdam dan keluarga besar Kodam XVIII Kasuari Papua Barat berduka atas wafatnya prajurit terbaiknya dalam serangan kelompok biadab tersebut.
“Tetapi diperlakukan tidak manusiawi oleh KKB Maybrat,” ujar Kapendam mengutip pernyataan Panglima Kodam Kasuari, seperti dilansir jpnn.com, Kamis (20/1).
Pangdam Kasuari mengatakan Sersan Dua Miskel Rumbiak bersama empat anggota korban luka-luka, diserang KKB saat sedang melaksanakan tugas pembinaan teritorial untuk kepentingan masyarakat lokal di Distrik Aifat Timur.
“Prajurit Yon Zipur 20/PPA sedang membangun sarana jembatan penyeberangan, satu-satunya akses penghubung antara kampung Fankario dan kampung Kamat di Distrik Aifat Timur Kabupaten Maybrat, tetapi mereka lalu diserang KKB,” ujar Kapendam.
Panglima Kodam Kasuari juga menegaskan ancaman hingga serangan nyata KKB di wilayah Maybrat tidak menyurutkan perjuangan TNI dalam mempertahankan NKRI di tanah Papua Bara.
“Selangkah pun kami tak mundur dengan serangan ini, kami akan tetap berjuang untuk mempertahankan kedaulatan NKRI,” tegas Panglima.
Lebih lanjut Kapendam menyatakan, bahwa diduga kuat kelompok penyerang lima prajurit Yon Zipur 20/PPA berasal dari kelompok yang sama yaitu Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
“Kuat dugaan kami mereka adalah kelompok KNPB Maybrat yang sudah berstatus DPO pasca-penyerangan pos Koramil persiapan di kampung Kisor September 2021 lalu,” ujar Kapendam.
Kapendam menjelaskan bahwa prajurit Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang atau disingkat Yon Zipur 20/PPA merupakan Batalyon Zeni organik Kodam XVIII/Kasuari.
“Nama satuan ini diambil dari bahasa daerah setempat, yakni Pawbili: Membangun, Pelle: Bertempur, Alang: Prajurit, yang dimaknai sebagai Prajurit yang siap Bertempur dan Membangun,” tutur Kapenda. (ant/jpnn/zul)
Kekejian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali terulang. Mereka kembali melakukan teror perbuatan keji kepada warga sipil di Papua.
Pelaku pembunuhananggota Babinsa Koramil 1702/Kurulu Sertu Eka Andrianto Hasugian dan istrinya Bidan Sri Lestari Putri akhirnya terungkap.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali beraksi di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Sabtu (30/4) pagi.
Ditangkap saat akan menyerang pos TNI, seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua diringkus tanpa senjata.KKB yang membawa senjata api kemudian
Gugurnya Pratu (Mar) Dwi Miftahul Ahyar, anggota TNI AL di Nduga, Papua, Jumat (22/4) lalu, ternyata kembali didalangi Egianus Kogoya.
Dijelaskan Kamal,sempat terjadi kontak tembak dengan anggota KKB saat aparat gabungan TNI-Polri menuju lokasi pembakaran rumah warga.
Indah namun mematikan. Begitu reputasi Sungai Aare yang mengalir di wilayah Konfederasi Swiss, lokasi hilangnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang
Kepolisian Swiss beserta tim SAR melanjutkan proses pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Emmeril Kahn Mumtadz atau biasa dipanggil Eril
Hasil Survei terbaru lembaga PSI menemukan mayoritas responden puas dengan kinerja pada penanganan dan pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid-19.
Ikut mengucapkan duka atas wafatnya mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, pegiat media sosial Abu Janda menyebut sebagai tanda
Meski mengaku sudah berkomunikasi dengan arwah Emmeril Khan Mumtadz (Eril), putra Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang dikabarkan hilang di Sungai Aare
Di tengah penantian keluarga besar Ridwal Kamil, pembaca tarot dan paranormal Rara Isti Wulandari atau Mbak Rara mengaku sudah berkomunikasi dengan arwah