KABUL - Kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Afghanistan tengah diburu Taliban. Para LGBT itu dikabarkan bersembunyi dalam ketakutan dan kelaparan, karena kehabisan makanan.
Aktivis di luar Afghanistan mengaku dihubungi ratusan orang LGBT yang meminta tolong untuk dievakuasi agar dapat kabur dari Taliban. Kabar inipun lantas menjadi perhatian masyarakat luas.
"Mereka punya dua daftar nama berisi ratusan nama para anggota LGBT yang meminta bantuan, salah satunya Rabia Balkhi," kata Balkhi salah satu aktivis kepada kepada CNN, dikutip Senin (20/9).
"Situasinya semakin buruk setiap hari. Ketakutan ditangkap menjadi bagian hidup saya sekarang dan saya sangat stres sampai tak bisa tidur," sambungnya,
Dari persembunyiannya itu, Balkhi menerima banyak kabar dari rekan-rekannya dari komunitas LGBTQ. Salah satu dari mereka mengaku diperkosa setelah ditemukan oleh Taliban.
Sejumlah orang LGBTQ lainnya mengatakan kepada CNN bahwa mereka bersembunyi di ruangan sempit atau ruang bawah tanah selama berminggu-minggu. Mereka hanya dapat menatap tembok dan tak hentinya melihat ponselnya, menanti waktu yang tepat untuk kabur.
Beberapa orang lainnya disembunyikan oleh temannya. Mereka masih beruntung karena teman-teman itu membawakan makanan. Namun, ada sejumlah anggota LGBTQ lainnya yang mengaku kepada CNN bahwa mereka terisolasi dan hampir kehabisan pasokan makanan.
Mereka semua merasa ditelantarkan oleh komunitas internasional karena tak ada lagi penerbangan evakuasi setelah Amerika Serikat hengkang dari Afghanistan pada 30 Agustus lalu.
Para anggota komunitas LGBTQ itu mengatakan bahwa mereka sangat butuh bantuan untuk kabur sebelum Taliban datang. Mereka takut karena seorang pejabat Taliban sudah mengatakan, bahwa mereka bakal menerapkan dua hukuman untuk homoseksual, salah satunya rajam.
Namun, seorang juru bicara Taliban mengonfirmasi kepada CNN bahwa kelompoknya belum menentukan langkah mereka terhadap populasi LGBTQ. Menurutnya, kehidupan LGBTQ saja sudah sulit sebelum Taliban berkuasa.
"Pada pemerintahan sebelumnya, LGBTQ di Afghanistan memang sudah mengalami diskriminasi," pungkasnya. (fin/zul)
Warga dan masyarakat di Afghanistan, utamanya warga minoritas seperti kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) semakin ketakutan.
Mullah Nooruddin Turabi,salah seorang pendiri Taliban, menegaskan Pemerintahan Taliban akan kembali menerapkan hukum Islam ketat.
Pemerintah Australia memastikannegaranya akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk mencegah Afghanistan menjadi sarang teroris.
Sebelumnya, Taliban mengumumkan susunan pemerintahan Afghanistan sementara di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Hasan Akhund.
Pemerintahan interim Afghanistan mengaku siap menjalin kerja sama dan membangun dialog dengan negara-negara lain di dunia, kecuali Israel.
Sebanyak 1.252 narapidana Buddha mendapat Remisi Khusus pada Hari Raya Waisak Tahun 2022 yang jatuh pada Senin (16/5).Dari jumlah tersebut, penerima RK Waisak
Pakar hukum tata negara Refly Harun mengaku tidak mengenal Rizal Afif. Dia mengungkapkan alasannya mengundang Rizal Afif yang kini ditahan di Polres Bogor dalam
Kecelakaan tunggal bus PO Ardiansyah di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Jawa Timur pada Senin (16/5) menjadi insiden yang cukup tragis.Apalagi, kecelakaan ini
Relawan Jokowi Aznil Tan pasang badan membalas ejekan yang dialamatkan ke Joko Widodo atas pertemuan presiden dengan Elon Musk.Menurutnya, pihak yang nyinyir
Wanita bercadar putih yang membuat resah warga di Pringsewu, akhirnya mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada masyarakat.Diketahui, aksi wanita bercadar
Pada 12 Mei lalu, seorang pria bernama Rizal Afif ditangkap Anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak atau PPA Satreskrim Polres Bogor.Polisi terpaksa