JAKARTA - Berbeda sikap dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kapitra Ampera meminta umat Islam memaafkan perbuatan Ferdinand Hutahaean.
Soal cuitan Ferdinand Hutahaean di Twitter yang menimbulkan kontroversi, Kapitra menduga itu di luar kesadarannya.
“Mungkin ini perjalanan spiritualnya, boleh jadi ada narasi-narasi di luar kesadarannya lalu terupload sama dia. Saya pikir ini bukan contoh penistaan,” ucap politikus PDI Perjuangan itu yang menyebut, pengakuan Ferdinand Hutahaean mualaf itu merupakan pengakuan jujur.
Dikutip dari JPNN, Kapitra menyatakan, sebagai umat Islam, harus bisa menunjukkan cinta dan kasih sayang.
“Kita harus tunjukkan juga Islam sebagai agama yang damai, yang pemaaf, yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Kita harus maafkan, apalagi dia mualaf,” kata Kapitra, Sabtu (9/1).
Sebelumnya, Ketua MUI KH Cholil Nafis menyampaikan pernyataan tegas bahwa kasus ‘Allahmu lemah’ Ferdinand Hutahaean adalah penodaan agama karena membandingkan Tuhan.
KH Cholil Nafis menyatakan meskipun Ferdinand mengaku mualaf sejak 2017, hal itu tidak bisa menjadi pembenar atas cuitan tersebut. (jpnn/ima)
Terbukti melakukan perbuatan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong dengan sengaja yang mengakibatkan keonaran di kalangan masyarakat, pegiat media sosial
Ferdinand Hutahaean enggan berkomentar lebih lanjut apakah tuntutan tujuh bulan bui karena cuitan Allahmu lemah terlalu lama atau tidak.
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dinilai terbukti melanggar Pasal 14 Ayat 1 UU 1/1946 tentang Peraturan Hukum Pidana sebagaimana dakwaan
Disebut membenci Habib Bahar bin Smith, Ferdinand Hutahaean keberatan dengan kesaksian Ketua Umum KNPI Haris Pertama di sidang kasus ujaran kebencian dan SARA
Kasus Ferdinand Hutahaean terkait cuitan "Allahmu lemah" masih bergulir. Sidang dengan terdakwa Ferdinand akan kembali dilanjutkan dengan menghadirkan
Kasus cuitan "Allahmu lemah" yang menjerat mantan Kader Demokrat Ferdinand Hutahaean segera memasuki babak baru. Perkara ujaran kebencian itu
Pengamat komunikasi politik Universitas Pancasila Gede Moenanto Soekowati menilaikinerjaKetua DPR RI Puan Maharanisudah teruji.
Sebanyak 1.252 narapidana Buddha mendapat Remisi Khusus pada Hari Raya Waisak Tahun 2022 yang jatuh pada Senin (16/5).Dari jumlah tersebut, penerima RK Waisak
Pakar hukum tata negara Refly Harun mengaku tidak mengenal Rizal Afif. Dia mengungkapkan alasannya mengundang Rizal Afif yang kini ditahan di Polres Bogor dalam
Kecelakaan tunggal bus PO Ardiansyah di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Jawa Timur pada Senin (16/5) menjadi insiden yang cukup tragis.Apalagi, kecelakaan ini
Relawan Jokowi Aznil Tan pasang badan membalas ejekan yang dialamatkan ke Joko Widodo atas pertemuan presiden dengan Elon Musk.Menurutnya, pihak yang nyinyir
Wanita bercadar putih yang membuat resah warga di Pringsewu, akhirnya mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada masyarakat.Diketahui, aksi wanita bercadar