JAKARTA - Vaksin Covid-19 yang digunakan pemerintah dalam program vaksinasi nasional aman. Sebab telah melewati fase pengujian keamanan.
"Kalau ditanya apakah vaksin aman, saya katakan Insya Allah aman. Karena sudah melewati fase I dan II. Sejak uji fase I dan II, keamanan vaksin sudah bisa terlihat. Kalau keberhasilannya 30 persen, maka 30 persen terlindungi. Apabila, 60 persen, maka 60 persen terlindungi. Hasilnya baru akan bisa dilihat setahun ke depan," kata ahli kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang, dokter Andani Eka Putra, Minggu (17/1).
Dia mengimbau umat Islam tidak khawatir mengenai kehalalan vaksin COVID-19. Karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa mengenai vaksin buatan Sinovac, perusahaan farmasi China, yang digunakan pemerintah dalam vaksinasi.
Soal kemungkinan adanya efek samping dari vaksinasi COVID-19, Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand itu mengatakan bahwa semua vaksinasi memiliki efek samping.
"Jangan katakan vaksin tidak ada efek samping. Yang paling ringan adalah rasa sakit saat disuntik. Kemudian, ada efek gatal, bengkak, merah, mual, dan sakit kepala. Bahkan untuk efek samping berat bisa pingsan. Namun yang diantisipasi adalah penanganannya," imbuhnya.
Dia mengingatkan vaksinasi tidak serta merta bisa mengatasi penularan COVID-19. Vaksinasi hanya bagian dari upaya untuk mengendalikan penularan penyakit tersebut.
"Jangan mengantungkan semua pada vaksin. Karena vaksin hanya salah satu dari lima pilar penanganan COVID-19. Yaitu edukasi, tracing (pelacakan) dan testing, pelayanan di rumah sakit, dan penegakan hukum. Yang terpenting adalah disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) tetap wajib dilakukan," pungkasnya. (rh/zul)
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan memberikan vaksin Covid-19 kepada 820 atlet, pelatih dan tenaga pendukung.
Puluhan pegawai yang bertugas di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tegal mendapatkan penyuntikan vaksinasi Covid-19 pada Selasa
BES- Sebanyak 12 jurnalis yang meliput di Kabupaten Brebes disuntik vaksin Covid-19, Kamis (25/2). Belasan wartawan tersebut disuntik vaksin yang pertama
Selama pandemi Covid-19, di Kabupaten Tegal sudah ada 4.292 pasien positif yang dinyatakan sembuh. Jumlah total kasus Covid-19 di wilayah ini sebanyak 4.765
Rabu (24/2) hari ini,ratusan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Sekertariat Daerah (Setda) Pemkab Brebes mulai divaksin tahap I.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyiapkan sejumlah skenario untuk vaksinasi gelombang II. Skenarionya adalah selain percepatan vaksinasi untuk Pelayan Publik
1.363.138 orang di Indonesia telah divaksinasi COVID-19. Ini sebagai upaya membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus Covid-19 di Indonesia.
Virus Corona tipe SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 bisa bertahan tujuh hari di bagian dalam masker bedah. Bahkan bisa lebih dari tujuh hari di bagian luar masker.
Pemerintah daerah (Pemda) diminta segera untuk melaksanakan program vaksinasi pada warganya. Sebab masa kedaluwarsa vaksi tidak berlangsung lama.
Doni Monardo menegaskan kasus aktif Covid-19 di Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi di dunia.
Virus Nipah berpotensi menjadi pandemi selanjutnya. Virus dari kelelawar buah itu yang diidentifikasi di China dilaporkan memiliki tingkat kematian 75 persen.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan vaksinasi Covid-19 harus dilakukan dengan cepat.