TEGAL - Sejumlah warga Kota Tegal turun ke jalan memprotes sejumlah kebijakan wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono karena dinilai merugikan masyarakat, Rabu (23/3). Aksi yang di gelar Gerakan Tegal Bersatu di Depan Balai Kota Tegal itu bahkan sempat diwarnai kericuhan.
Kontak fisik itu terjadi antara salah seorang pendemo dengan warga lainnya. Belum diketahui pasti penyebab kedua pihak terlibat dalam keributan tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun radartegal.com menyebutkan, peristiwa bermula saat salah seorang pendemo selesai melakukan orasi. Entah siapa yang memulai, tiba-tiba kedua pihak saling terlibat adu argumen hingga diduga kemudian saling adu jotos.
Beruntung, petugas dari Polres Tegal Kota yang sejak awal menjaga berlangsungnya aksi unjuk rasa itu bisa langsung meredamnya agar tak meluas. Aksi menyampaikan pendapat itu pun tetap berlanjut hingga selesai.
Dalam aksinya, warga menuntut agar kebijakan yang dibuat Wali Kota Tegal dicabut. Pasalnya, sejumlah kebijakan dinilai sangat merugikan masyarakat.
Koordinator Aksi Miftakhudin mengatakan hari ini pihaknya menggelar aksi untuk menyikapi sejumlah kebijakan pembangunan yang dibuat Wali Kota Tegal. Mulai dari proyek di Jalan Pancasila hingga yang terbaru yakni city walk di Jalan Ahmad Yani.
BACA JUGA: Minta Malioboronya Tegal Dihentikan, Massa Akan Geruduk Balai Kota Tegal Rabu Lusa
"Kebijakan-kebijakan itu, berdampak pada warga. Utamanya PKL yang sampai hari ini, tidak tahu sekarang berjualan di mana. Ini kan bukan pemerintahan yang baik," katanya.
Seharusnya, kata Miftakhudin, kebijakan yang dibuat adalah kebijakan yang pro rakyat. Bukan malah mematikan kegiatan ekonomi masyarakat.
Miftakhudin menambahkan, massa menyayangkan Wali Kota Tegal yang tidak hadir menemui mereka. Karenanya, pihaknya akan kembali menggelar aksi serupa dengan massa yang lebih banyak lagi.
Setelah menggelar orasi, perwakilan dari Pemkot Tegal pun menemui massa. Mereka yakni Plt. Kadishub Sugiyanto, Kasatpol PP Hartoto, dan Kepala Badan Kesbangpol, Budi Saptaji.
Sugiyanto menyampaikan permohonan maaf Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono yang tidak bisa menemui massa. Saat ini, papar Sugiyanto, Wali Kota masih ada tugas di luar kota.
"Kami menyampaikan permohonan maaf, karena beliau masih ada tugas di luar kota," ujar Sugiyanto.
BACA JUGA: Malioboro-nya Tegal Sempat Ditolak DPRD, Kini Semrawut dan Jadi Simbol Kemacetan Baru
Selanjutnya, kata Sugiyanto, dia berjanji akan menampung aspirasi yang disampaikan massa untuk segera dilaporkan ke Wali Kota.
Setelah mendengarkan tanggapan pihak Pemkot Tegal, massa kemudian membubarkan diri. Mereka berjanji akan kembali dengan jumlah yang lebih besar sampai tuntutan mereka dipenuhi. (muj/zul)
Wali Kota Dedy Yon Supriyono mengatakan untuk menuju program Amazing Tegal perlu dilakukan kerja sama yang baik. Serta sinergitas antara tiga pilar yaitu TNI,
Puluhan kepala sekolah untuk jenjang TK, SD dan SMP resmi dilantik Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono di ruang Adipura Komplek Balai Kota Tegal Kamis (17/3)
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan saat iniupaya-upaya yang dilakukan lebih diprioritaskan pada penataan sistem drainase.
DPRD Kota Tegal meminta Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono membuka 13 portal yang menutupi 13 akses menuju ke Alun-alun dan Jalan Pancasila.
Untuk menyemangati serta menghibur anak-anak yang akan divaksin, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono ikut mengenakan seragam SD dan berjoget TikTok.
DPRDKota Tegal menyetujui rancangan peraturan daerah (raperda) penyelenggaraan ketenagakerjaan ditetapkan menjadi peraturan daerah (perda).
Beberapa hari menjelang perayaan Idul Adha tahun ini, harga cabai dan bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Tegal masih tinggi. Meski begitu,
Ratusan jemaah calon haji asal Kota Tegal diberangkatkan wali kota Tegal dari Balai Kota Tegal, Jumat (1/7) malam.Pada kesempatan itu, Dedy Yon didampingi Forum
Pemerintah Kota (Pemkot) mengajak PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melakukan penataan kawasan di sekitar Stasiun Tegal. Pasalnya, saat ini lokasi itu kurang
Balita-balita di Kota Tegal ternyata masih banyak yang mengalami gagal tumbuh kembang atau stunting, sehingga tubuhnya terlalu pendek untuk anak seusianya.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono berharap duta anti narkoba mampu mensosialisasikan bahaya dari barang haram tersebut. Hal itu, disampaikannya saat memberikan
Angka perceraian di Kota Tegal tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Jumlah gugatan perceraian didominasi oleh pasangan usia muda.