JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga pembayaran Formula E yang lebih mahal, dilakukan karena daya tarik Jakarta kurang dibanding kota lain di dunia. Pembayaran lebih mahal itu diyakini agar Jakarta dipilih untuk melaksanakan ajang balap mobil listrik itu.
"Mungkin juga ada benchmark ke negara lain. Bisa saja misalnya kota-kota lainnya kan sudah terkenal Pak, jadi itu penyelenggaraannya sudah negara misalnya Roma, mereka kan mungkin kotanya lebih terkenal kan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (25/11).
Alex memandang, persoalan ini muncul akibat Jakarta kurang bersaing dengan kota-kota di negara lain. Lembaga Antikorupsi menduga pembayaran lebih mahal itu juga untuk mempromosikan Jakarta melalui ajang balap mobil listrik tersebut.
"Dan Jakarta mungkin kita kan mau meng-upgrade supaya Jakarta dikenal dunia internasional kan seperti itu, barang kali. Kenapa harus membayar lebih dibanding kota-kota yang lain, mungkin dianggap sudah populer, sudah bisa menarik wisatawan untuk menyaksikan Formula E dan seterusnya," tutur Alex.
Seperti diberitakan, KPK menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi pada penyelenggaraan Formula E di Jakarta. Lembaga antirasuah sudah meminta keterangan dan klarifikasi terhadap sejumlah pihak. (riz/zul)
Balapan mobil Formula E sendiri sebentar lagi akan digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara, 4 Juni mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin sudah menyakiti umat Islam.Hal ini menyusul
PSI kembali buka suara terkait persamaan antara MotoGP di Sirkuit Mandalika dan Formula E yang rencananya akan digelar di Sirkuit Ancol, Jakarta.
Keberhasilan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membangunJakarta kerap dikatakan bahwa itu berkat jasa para gubernur pendahulunya.
Commitment fee tinggi yang mesti dibayarkan PemprovDKI Jakarta untuk menyelenggarakan ajang balap Formula E akan ditelusuri KPK.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menantang Vice Champion LMP2 FIA WEC 2021 Sean Gelael untuk mengikuti balap Formula E di Jakarta.
Putra Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz (Eril) dikabarkan hilang di Swiss. Putra pertama gubernur Jawa Barat itu dikabarkan hilang terseret arus Sungai
Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) sangat berpengaruh pada proses pencapaian tujuan pembangunan oleh pemerintah melalui implementasi program dan kegiatan.
Pencarian putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz yang terseret arus saat ini masih belum menemui titik terang. Pemuda yang karib disapa Eril itu,
Indah namun mematikan. Begitu reputasi Sungai Aare yang mengalir di wilayah Konfederasi Swiss, lokasi hilangnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang
Kepolisian Swiss beserta tim SAR melanjutkan proses pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Emmeril Kahn Mumtadz atau biasa dipanggil Eril
Hasil Survei terbaru lembaga PSI menemukan mayoritas responden puas dengan kinerja pada penanganan dan pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid-19.