JAKARTA - Indonesia kembali berduka atas kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1) lalu. Tragedi tersebut mendambah deretan kecelakaan penerbangan komersial terburuk selama 15 tahun terakhir di Indonesia.
Berikut lima tragedi kecelakaan penerbangan di Indonesia yang berhasil dikumpulkan redaksi:
5 September 2005
Maskapai: Mandala Airlines Penerbangan RI 091
Jenis Pesawat: Boeing 737-200
Rute: Medan-Jakarta
Penumpang: 112 Orang
Awak: 5 Orang
Lokasi Kecelakaan: kawasan Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara
Korban:
- 100 penumpang meninggal
- 17 penumpang selamat
- 49 orang di darat jadi korban
Kecelakaan terjadi saat pesawat lepas landas dari Bandara Polonia Medan
Penyebab Kecelakaan: Akibat kondisi flap dan slat (alat penambah daya angkat pesawat saat lepas landas) yang tidak turun serta prosedur check list peralatan yang tidak sesuai persyaratan (12 Oktober 2006)
1 Januari 2007
Maskapai: Adam Air Nomor penerbangan 574
Jenis Pesawat: Boeing 737-400
Rute: Jakarta-Surabaya-Manado
Penumpang: 96 orang
Awak: 6 orang
Lokasi Kecelakaan: Diduga di Perairan Majene, Sulawesi Barat (berdasarkan temuan kotak hitam di Perairan Majene pada 27 Agustus 2007 di kedalaman 2.000 meter).
Hilang kontak setelah transit di Surabaya
Penyebab Kecelakaan: Cuaca buruk, kerusakan pada alat bantu sistem navigasi inersia (IRS), dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat (25 Maret 2008).
28 Desember 2014
Maskapai: AirAsia QZ8501
Jenis Pesawat: Airbus A320
Rute: Surabaya, Indonesia-Singapura
Penumpang: 155 orang
Awak: 7 orang
Lokasi Kecelakaan: di sekitar Laut Jawa dekat Selat Karimata
Korban: seluruh penumpang dan awak dinyatakan meninggal
Puing-puing pesawat dan tubuh penumpang ditemukan mengapung di Laut Jawa (Pada 30 Desember 2014).
Penyebab Kecelakaan: adanya kerusakan pada bagian rudder-travel-limiter (FAC) bagian pesawat yang membatasi gerakan rudder di ekor pesawat yang dihasilkan akibat adanya keretakan kecil di bagian solder, sehingga solder tidak menghantarkan listrik dengan benar (1 Desember 2015).
29 Oktober 2018
Maskapai: Lion Air JT 610
Jenis Pesawat: Boeing 737 MAX 8
Rute: Jakarta-Pangkal Pinang
Penumpang: 179 dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi
Awak: 7 orang
Lokasi Kecelakaan: perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat
Korban: Seluruh penumpang dan awak meninggal
Kecelakaan terjadi 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta
Penyebab Kecelakaan: Pilot mengalami kesulitan melakukan respon yang tepat terhadap pergerakan Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang tidak seharusnya, karena tidak ada petunjuk dalam buku panduan dan pelatihan (24 Oktober 2019)
9 Januari 2021
Maskapai: Sriwijaya Air SJ 182
Jenis Pesawat: Boeing 737-500
Rute: Jakarta-Pontianak
Penumpang: 50 Orang
Awak: 12 orang (6 bertugas, 6 sebagai penumpang)
Lokasi Kecelakaan: perairan Kepulauan Seribu, Jakarta
Kecelakaan terjadi 4 menit setelah lepas landas dari bandara Soekarno Hatta
Sumber: diolah dari berbagai sumber
Maskapai Sriwijaya Air menyerahkan santunan kepada ahli waris korban pesawat jatuh bernomor penerbangan SJ 182 di perairan Pulau Seribu.
Muncul tanda SOS di Pulau LakiKepulauan Seribu pada Google Maps membuat heboh publik.
Hasil investigasi awal kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta akan segera dibeberkan ke publik.
Basarnas memperpanjang masa pencarian bagian tubuh korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Selama 17 tahun terakhir, Sriwijaya Air tidak pernah mengalami insiden pesawat jatuh. Selama ini hanya insiden ringan yang tidak begitu signifikan dampaknya.Hal
Pakar Multimedia dan Telematika Roy Suryo mengatakan, suara manusia minta tolong di video yang ramai beredar dan disebut dari korban Sriwijaya Air SJ-182 diduga
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon beraksi lagi. Kali ini mereka menutup salah satu tempat pijat dan refleksi di wilayah KedawungKabupaten Cirebon.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan menunda pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) hingga September dan Oktober 2021.
Sudah setahun Sugeng Raharjo (43) bersama istri dan anak balitanya tinggal di gubuk di Dusun Kedungdawa RT 1 RW 3 Desa Trirejo, Loano, Purworejo.
Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme yang telah diteken Presiden Joko Widodo menuai kritik.
Langkah Komjen Pol Listyo Sigit untuk menduduki orang nomor satu di institusi Polri berjalan mulus. Dia jani humanis dan akan berikan keadilan dalam bertindak.
Komjen Listyo Sigit Prabowo mengungkapkaningin memulai mengedepankan mekanisme penegakkan hukum berbasis elektronik di bidang lalu lintas.