SERANG - Mantan Kepala Desa Kepandean periode 2012-2018, YS (43), Sabtu (16/10) lalu, akhirnya ditangkap Satreskrim Polres Serang Polda Banten. YS ditangkap karena diduga menggelapkan dana desa hingga Rp500 juta lebih.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga mengungkapkannya saat menggelar konferensi pers di Polres Serang, Kamis (21/10). “Ya, benar bahwa Satreskrim Polres Serang Polda Banten berhasil mengungkap kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan YS (43), yang merupakan mantan kepala Desa Kepandean,” kata Shinto Silitonga didampingi Kasatreskrim AKP David Adi Kusuma dan Kasihumas Iptu Dedi Jumhaedi.
“Adapun modus operandinya yaitu memerintahkan bendahara desa untuk menarik dana yang ada di rekening desa namun tidak disalurkan sesuai spesifikasi, bahkan ada juga proyek fiktif,” lanjut Shinto Silitonga dikutip radar banten.
Dikatakannya hutang negara itu justru digunakan untuk kepentingan pribadi, di antaranya sebagai biaya menikahi dua istri mudanya. Selain digunakan untuk biaya menikah, tersangka juga menggunakan uang negara untuk bermain penggandaan uang.
Ditambah jumlah dana desa yang digunakan sekitar Rp150 juta. “Yang bersangkutan menggunakan uang korupsi untuk kepentingan pribadi dan penggandaan uang,” imbuh Shinto Silitonga.
Diberitakan sebelumnya, mantan Kepala Desa Kepandean tersebut ditangkap oleh personel Satreskrim Polres Serang pada Sabtu (16/10) malam sekira pukul 19.00 WIB di Komplek Depag, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Adapun barang bukti penangkapan, Shinto Silitonga menjelaskan yaitu berupa dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), dokumen Pencairan Dana Desa, print out Rekening Koran, SK pengangkatan Kepala Desa dan Laporan Realisasi Anggaran.
“Akibat perbuatan tersangka, ia dikenakan hukuman sesuai dalam pasal 2 ayat (1) Jo pasal 3 Jo pasal 18 Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,” jelasnya.
Terakhir, Shinto Silitonga mengapresiasi pengungkapan kasus yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Serang.
“Untuk itu, saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Satreskrim Polres Serang Polda Banten yang telah berhasil mengungkap kasus korupsi dana desa ini. Dan saya berharap Polres jajaran Polda Banten terus melakukan pengungkapan kasus seperti ini, mari kita jaga uang negara agar tidak digunakan oleh oknum tertentu guna kepentingan pribadi,” tegas Shinto Silitonga.
“Dan saya juga mengimbau kepada seluruh Kepala Desa yang ada di wilayah hukum Polda Banten agar menggunakan dana desa dengan sebaik-baiknya, jangan coba-coba korupsi,” tutup Shinto Silitonga. (dhe/poj/zul)
Bupati Tegal Umi Azizah menekankan kepala desa mempercepat serapan dana desa untuk dibelanjakan sesuai kebutuhan rencana pembangunan desa.Pernyataan ini
Kepala Desa Kreman Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal, Wahyono menyatakan dirinya sudah mengembalikan uang dana desa (DD) 2021Rp74.350.719.
Kepala Desa Kreman Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal, Wahyono dituduh masyarakat ingkar janji.
Kejaksaan Negeri (Kejari) SlawiKabupaten Tegal sedang memeriksapekerjaan fisik di Desa PangkahKecamatan Pangkah yang dianggarkan dana desa (DD) 2019.
Desa Gunung Agung Kecamatan Bumijawa kembali gelontorkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) ke masyarakat. Kali ini tahap yang kedua untuk 120
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Brebes Mernawati mengimbau kepada seluruh kepala desa di Kabupaten Brebes untuk tidak takut memakai atau memanfaatkan bantuan
Guru silat di Pasuruan ini benar-benar cabul. Berdalih menambah kekuatan, pria berinisialRRA, 26, itu tega berbuat tidak senonoh terhadap siswinya.Warga
Kerugian mencapai Rp2 miliar, mantan kepala Desa Cikupa Kabupaten Tangerang, Banten, berinisial AM ditetapkan sebagai tersangka.Mantan pejabat ini menjadi
Bentrokan dua kelompok di Babarsari, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),Sabtu (1/7) dini hari WIB, ternyata masih belum selesai.
Tiga ustaz dan seorang santri ditetapkan sebagai tersangka pencabulan terhadap 11 santriwati di Depok, Jawa Barat (Jabar).
Usai dua kelompok bertikai, situasi kawasan Babarsari, Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta menjadi mencekam. Akibat bentrok tersebut, enam unit motor dan
Seorang pria diamankan warga di sekitar Jalan Ahmad Yani Kota Tegal, lantaran tertangkap tangan hendak mencuri salah satu tempat sampah di Malioboro-nya Tegal.