JAKARTA - Tersangka kasus dugaan korupsi ekspor benih bening lobster (BBL) mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo mengklaim ekspor BBL dapat menciptakan ekonomi negara menjadi bangkit.
Pernyataan tersebut disampaikan Edhy usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Senin sore (22/2).
Edhy pun memastikan kebijakan ekspor BBL yang kini membuatnya terseret kasus suap telah mendapat persetujuan dari pihak terkait di KKP.
"Tidak mungkin izin itu tanpa rekomendasi, tanpa persetujuan Dirjen (Perikanan) Budidaya, tanpa persetujuan Dirjen (Perikanan) Tangkap. Tidak mungkin jalan ekpor tanpa dipersetujukan karantina, tidak mungkin dia jalan sendiri-sendiri. Ini bukan penyelundupan," ujar Edhy Prabowo.
Hal tersebut sekaligus merespons sidang kedua dengan terdakwa Suharjito selalu pihak pemberi suap pada Rabu (17/2). Pada sidang itu, Majelis Hakim meragukan kompetensi ketua dan wakil ketua tim uji tuntas atau due dilligence yang ditunjuk Edhy untuk mengurusi izin ekspor BBL.
Kedua orang yang ditunjuk Edhy itu adalah, Andraeu Misanta Pribadi dan Safri yang juga tersangka dalam perkara ini yang bukan berasal dari internal KKP.
"Saya justru malah mengamankan penyelundupan, saya mau mengamankan hilangnya uang negara, hilangnya potensi pendapatan negara," kata Edhy.
Klaim Edhy pun memiliki alasan tersendiri. Yakin, pihaknya membuka semua pintu wilayah untuk melakukan ekspor.
"Indonesia timur sekarang sudah bisa ekpor langsung, kenapa enggak dilihat dari hal positifnya dulu? Oke saya salah, saya akuin kesalahan saya, saya enggak lari dari kesalahan. Tapi kenapa enggak berbicara dari kebenaran yang pernah saya buat banyak juga?" tegas Edhy.
Edhy pun lantas membeberkan prestasinya hingga dirinya diangkat menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo.
"Saya jadi menteri juga bukan karena tiba-tiba. Saya membawa atlet kita, membawa Indonesia emas, 14 emas saya bawa untuk Asian Games kemarin, kenapa tidak dihormati?" terangnya.
"Saya seolah-olah dibully, bahwa orang yang paling menyusahkan negara. Saya enggak nyuri uang negara sedikit pun. Saya menciptakan ekonomi negara bangkit," tegasnya menutup. (rmol/zul)
Wakil Ketua Dewan Pembina PartaiGerindra, Hashim Djojohadikusumo angkat bicara soal tertangkapnya mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Pada penggeladahan di rumah dinas mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditemukan uang Rp4 miliar.
Meski mengaku membeli sepeda di Amerika Serikat, Edhy Prabowo selaku menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif membantah keterkaitan barang tersebut dengan kasus
Edhy Prabowo diperiksa bersama dengan pihak swasta Amiril Mukminin (AM) yang juga sudah jadi tersangka.Namun, pemeriksaan menteri Kelautan dan Perikanan
Kasus perizinan ekspor benih lobster yang membelit Edhy Prabowo (EP) dan kawan-kawan akan dikembangkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Edhy Prabowo telah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP).
Pemerintah diminta tetap berhati-hati dan mempertimbangkan secara matang jika akan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) Juli nanti.
Tujuh kader senior dan sejumlah pendiri Partai Demokrat resmi dipecat partai berlambang mercy biru itu.
Kabar ditangkapnyaGubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)beredar luas, Sabtu (27/2) hari ini.
Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak mengatakanberkembangnya industri Miras hingga ke daerah-daerah, baik industri kecil maupun besar menjadi ancaman bagi bangsa.
Paska aksi koboi Bripka Cornelius Siahaan (CS) di Kafe RM Cengkareng, Jakarta Barat, Polri berbenah. Anggota polisi dilarang ke lokasi dugem atau hiburan malam.
Jumat (26/2) sore, jagat maya Twitter meriah dengan tagar nama Gibran. Ya, putra sulung Presiden Joko Widodo ini jadi trending. Bukan hanya namanya, tagar