Persaingan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang dipastikan akan lebih seru dibandingkan lima tahun sebelumnya. Partai politik (parpol) akan berlomba-lomba mengusung kandidat terbaiknya, karena tidak adanya calon incumbent.
PDIP misalnya, meski secara konstitusional telah memenuhi syarat ambang batas pencapresan, partai berlambang moncong putih itu menegaskan akan tetap berkoalisi.
"Koalisi adalah keniscayaan. Meskipun PDIP secara konstitusional, secara legal formal adalah satu-satunya partai yang bisa mengusung calon presiden dan calon wakil presiden sendiri. Tetapi, koalisi tetap akan dilakukan," tegas Wasekjen PDIP, Arif Wibowo di Jakarta, Senin (27/12).
Menurutnya, PDIP memiliki pandangan politik bahwa berkoalisi menjadi basis dalam mengurus NKRI. Bahkan, Arif memastikan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres yang kelak diusung berasal dari koalisi.
"Kita ini mengurus NKRI yang beragam. Jadi sudah pasti cara pandang kita secara politik, koalisi merupakan keniscayaan politik," paparnya.
Ditambahkan Arif, PDIP berteman dengan partai-partai lain untuk mengusung siapa capres dan cawapresnya. Tentu, papar Arif, berbasis pada kesepahaman dan kesepakatan tentang Indonesia di masa yang akan datang.
"Tidak mungkin kita sendirian," tegasnya.
Meski begitu, Arif belum bersedia membocorkan siapa sosok capres yang akan diusung. Data yang diperoleh dari berbagai survei menjadi bahan pertimbangan politik menuju pemilu 2024.
"Siapa capres cawapresnya? Belum tahu. Siapa koalisinya? Belum tahu. Yang pasti komunikasi dan hubungan kita dengan partai lain alhamdulillah berjalan dengan baik," terangnya.
Arif mengungkapkan hasil survei memberi dorongan kepada PDIP untuk melakukan semacam conditioning. Tujuannya, agar terbangun koalisi yang strategis dan kondusif untuk menghadapi Pemilu 2024
Seperti diketahui, dalam survei menunjukkan PDIP dengan suara sebanyak 19,2 persen. Lalu, Gerindra 13,3 persen, Golkar 7,6 persen, PKB 6,0 persen, Demokrat 5,7 persen, PKS 5,3 persen, PPP 3,3 persen, NasDem 3,1 persen, dan PAN 2,0 persen. (rh/zul)
Partai politik yang ingin tunda pemilu tidak percaya diri dengan elektabilitasnya untuk menghadapi pemilu 2024. Namun itu tidak berlaku dengan PDI Perjuangan
Ketua Komisi V DPR RI Fraksi PDIP yang juga merupakan dapil Kalimantan, Lasarus nampaknya benar-benar berang dengan Edy Mulyadi.Berani menyebut Kalimantan
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendapat, peluang duet yang akan diusung oleh Gerindra dan PDIP sangat kecil.
PDI Perjuangan (PDIP) diprediksi akan tetap bertengger di urutan pertama pada gelaran Pemilu 2024 mendatang.
Perseteruan Politikus PDIP Arteria Dahlan vs anak jenderal sudah masuk ranah hukum.Arteria Dahlan dan wanita anak jenderal sama-sama melapor ke Polres Bandara
Nama Teddy Sulistio sempat mencuat di pemberitaan terkait partai politik. Hal ini menyusul pengakuan blak-blakannya tentang pengalaman dipalak hingga Rp500 juta
Pengamat komunikasi politik Universitas Pancasila Gede Moenanto Soekowati menilaikinerjaKetua DPR RI Puan Maharanisudah teruji.
Sebanyak 1.252 narapidana Buddha mendapat Remisi Khusus pada Hari Raya Waisak Tahun 2022 yang jatuh pada Senin (16/5).Dari jumlah tersebut, penerima RK Waisak
Pakar hukum tata negara Refly Harun mengaku tidak mengenal Rizal Afif. Dia mengungkapkan alasannya mengundang Rizal Afif yang kini ditahan di Polres Bogor dalam
Kecelakaan tunggal bus PO Ardiansyah di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Jawa Timur pada Senin (16/5) menjadi insiden yang cukup tragis.Apalagi, kecelakaan ini
Relawan Jokowi Aznil Tan pasang badan membalas ejekan yang dialamatkan ke Joko Widodo atas pertemuan presiden dengan Elon Musk.Menurutnya, pihak yang nyinyir
Wanita bercadar putih yang membuat resah warga di Pringsewu, akhirnya mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada masyarakat.Diketahui, aksi wanita bercadar