LUMAJANG - Gerak cepat polisi yang telah berhasil menangkap pelaku pembuangan sesajen di Gunung Semeru, diapresiasi Bupati Lumajang, Thoriqul Haq. Meski begitu, Bupati tetap bersikeras untuk menemui dan mempertanyakan motif pelaku sesungguhnya.
"Saya ingin dia ke sini. Saya ingin bertanya langsung kepada dia (tersangka, red), apa maunya di Lumajang. Kami hidup damai di Lumajang," tuturnya.
Cak Thoriq (sapaan akrab Bupati Lumajang) mengaku belum bisa mempercayai pengakuan pelaku pembuangan sesajen ,yang menyatakan perbuatannya tersebut merupakan spontanitas.
"Statement yang disampaikan pengacara itu tidak berdasar. Dia menyebut spontan. Mana ada begitu spontan. Dari kata-kata yang disampaikan bukan spontan, melainkan perilaku intoleran," ucapnya, Sabtu (16/1) lalu.
Dia bahkan sudah berkomunikasi dengan pengacara tersangka dan berencana untuk bertemu langsung. "Pengacaranya bernama Pak Habib sudah Whatsapp kepada saya ingin bertemu, tetapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut lagi," ucapnya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, Muhammad Mas'ud (Gus Mas'ud) pun mendukung kalangan kelompok-kelompok yang membawa kasus itu ke ranah hukum.
"Saya mendukung ranah hukum yang diambil," ucapnya kepada jpnn.com. (jpnn/zul)
Hadfana Firdaus berada di Gunung Semeru bukan bertujuan membuat konten membuang sesajen.
Motif asli Hadfana Firdaus membuang sesajen di Gunung Semeru, Jumat (14/1) lalu, dibeberkan pengacaranya, Moch Habib Al Qutbhi.
Penegakan hukum terhadap Hadfana Firdaus, pria yang menendang sesajen di kawasan Gunung Semeru masih banyak disorot. Salah satunya oleh Waksekjen Persaudaraan
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Al Makin, meminta masyarakat memaafkan penendang sesajen di Gunung Semeru. Namun, hal ini
Hadfana Firdaus (32) masih ditahan di Mapolda Jawa Timur, atas ulahnya yang menendang sasejen di kawasan erupsi di Lumajang Jawa Timur beberapa waktu lalu dan
Hadfana Firdaus (HF) ditangkap oleh Tim Gabungan Polda Jatim dan Polda DIY pada Kamis (13/1) malam di Kabupaten Bantul. Usai ditetapkan sebagai tersangka
Tindakan Pemerintah Singapura yang mengusir atau mendeportasi Ustaz Abdul Somad (UAS) saat ingin liburan ke Negeri Singa itu mengundang protes publik.
Masyarakat sudah diizinkan melepas masker di ruangan terbuka. Kebijakan terkini itu diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (16/5).
Ada fakta terbaru dari hasil penyelidikan sementara kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5) kemarin.
Berkembangnya isu terorisme dan radikalisme dengan dideportasinya Ustaz Abdul Somad (UAS) oleh Pemerintah Singapura tidak ada hubungannya.
Akhirnya, proyek pengadaan gorden vitrase dan kerai rumah dinas anggota DPR RI di Kalibata dan Ulujami Jakarta senilai Rp43,5 miliar dibatalkan.
Berbagai reaksi bermunculan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui Elon Musk di Stargate Space X, Boca Chica, Amerika Serikat (AS).