SURABAYA - Hadfana Firdaus berada di Gunung Semeru bukan bertujuan membuat konten membuang sesajen. Dia berada di sana menjadi seorang sukarelawan untuk membantu warga Lumajang yang menjadi korban erupsi.
Penegasan itu diungkapkan pengacara Moch Habib Al Qutbhi. Qutbhi mengatakan kliennya membantu membersihkan kediaman warga yang porak-poranda, akibat dampak erupsi Gunung Semeru.
“Dia sukarelawan individu, ikut gabung ke grup yang lain membantu bersih-bersih,” kata Qutbhi, Jumat (14/1) lalu.
Kemudian, kata dia, di sela-sela menjadi sukarelawan, Hadfana secara spontanitas membuang sesajen ketika melihatnya. “HF refleks spontanitas melihat seperti itu karena baru pertama kali ke lokasi bencana. Tidak ada niatan membuat konten,” jelasnya.
Nah, terkait dengan seorang teman yang membantu merekam Hadfana memvideokan pembuangan sesajen, Qutbhi menyebut kalau orang itu adalah sukarelawan lain yang diikutinya.
“Dia sendirian, mengikut saja karena enggak ikut kelompok lain,” kata Qutbhi.
Sementara itu motif asli Hadfana Firdaus membuang sesajen di Gunung Semeru juga dibeberkan pengacaranya. Qutbhi mengatakan Hadfana Firdaus hanya berusaha menyingkirkan benda yang menurut kliennya tidak sesuai di tempat tersebut.
“Motifnya, dia hanya melihat benda yang menurutnya tidak sesuai lalu disingkirkan,” ujar Qutbhi di Mapolda Jatim.
Tidak ada niat kliennya menyakiti atau melukai perasaan warga Lumajang, terutama penduduk sekitar Gunung Semeru. “Tidak ada niat menyakiti atau membuat masyarakat Lumajang, apalagi ketersinggungan dan lain sebagainya,” ucap dia.
Sebelumnya, Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto menyebut alasan pelaku melakukan perbuatannya, karena spontanitas mengenai apa yang diyakini.
“Motifnya spontanitas karena pemahaman keyakinan saja,” ungkapnya.
Totok menjelaskan video pembuangan sesajen itu beredar di media sosial pada Sabtu (8/1). Ponsel milik tersangka digunakan merekam oleh temannya di lokasi.
“Dia minta bantuan teman yang di lokasi untuk mengambil dan memvideokannya. Setelah itu, dibagikan ke grup WhatsApp yang bersangkutan,” jelas Totok. (jpnn/zul)
Gerak cepat polisi yang telah berhasil menangkappelaku pembuangan sesajen di Gunung Semeru, diapresiasi Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
Motif asli Hadfana Firdaus membuang sesajen di Gunung Semeru, Jumat (14/1) lalu, dibeberkan pengacaranya, Moch Habib Al Qutbhi.
Penegakan hukum terhadap Hadfana Firdaus, pria yang menendang sesajen di kawasan Gunung Semeru masih banyak disorot. Salah satunya oleh Waksekjen Persaudaraan
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Al Makin, meminta masyarakat memaafkan penendang sesajen di Gunung Semeru. Namun, hal ini
Hadfana Firdaus (32) masih ditahan di Mapolda Jawa Timur, atas ulahnya yang menendang sasejen di kawasan erupsi di Lumajang Jawa Timur beberapa waktu lalu dan
Hadfana Firdaus (HF) ditangkap oleh Tim Gabungan Polda Jatim dan Polda DIY pada Kamis (13/1) malam di Kabupaten Bantul. Usai ditetapkan sebagai tersangka
Tindakan Pemerintah Singapura yang mengusir atau mendeportasi Ustaz Abdul Somad (UAS) saat ingin liburan ke Negeri Singa itu mengundang protes publik.
Masyarakat sudah diizinkan melepas masker di ruangan terbuka. Kebijakan terkini itu diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (16/5).
Ada fakta terbaru dari hasil penyelidikan sementara kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5) kemarin.
Berkembangnya isu terorisme dan radikalisme dengan dideportasinya Ustaz Abdul Somad (UAS) oleh Pemerintah Singapura tidak ada hubungannya.
Akhirnya, proyek pengadaan gorden vitrase dan kerai rumah dinas anggota DPR RI di Kalibata dan Ulujami Jakarta senilai Rp43,5 miliar dibatalkan.
Berbagai reaksi bermunculan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui Elon Musk di Stargate Space X, Boca Chica, Amerika Serikat (AS).