JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menilai, apa yang dilakukan Puan Maharani dengan tidak tergoda dan ikut-ikutan cara instan dengan main konten receh di media sosial layak diapresiasi.
"Karena akun media sosial pejabat publik kan seharusnya memang menjadi bagian dari komunikasi publik itu sendiri," ujarnya, Senin (30/5).
Dia meminta masyarakat untuk lebih kritis dalam mengonsumsi konten-konten media sosial pejabat publik yang seharusnya bekerja untuk melayani publik.
"Jangan sampai publik asyik tertawa karena konten receh pejabat, tapi lupa mempertanyakan progres dan hasil kerja pejabat tersebut. Karena kan rakyat ‘menggaji’ pejabat publik untuk melayani, bukan untuk komedi," kata Ari.
Menurutnya, langkah Ketua DPR RI Puan Maharani yang tidak ikut-ikutan konten receh di media sosial layak dipuji.
Ari menilai, konten receh sebenarnya tidak masalah jika hanya menjadi kemasan (packaging) dari substansi kerja-kerja pejabat publik sebagai pertanggungjawaban mandat yang diberikan rakyat.
"Kalau isinya konten receh melulu, pertanyaannya adalah fungsi pejabat publik itu membuat rakyat tertawa dengan konten receh atau melayani rakyat dengan kerja nyata?" sambungnya.
Konten receh di media sosial, katanya memang efektif untuk meningkatkan popularitas sebuah merek (brand).
Entah itu merek komersil atau tokoh sebagai merek politik yang ingin dipasarkan dalam kontestasi Pilpres 2024.
Menurut dia, "gimmick" dalam komunikasi perlu untuk mengemas substansi.
Tapi yang dilihat sekarang banyak yang "gimmick" dan receh, tetapi tidak ada hubungan dengan substansi kerja mereka sebagai pejabat publik.
"Memang kalau pejabat jalan di trotoar berlagak seperti Ariel Noah itu substansi kerjanya di mana? Makanya ketika Puan tidak ikut-ikutan main konten receh itu bagus sebagai pembeda," ujarnya.
Ari menilai pilihan Puan untuk tidak memainkan konten receh karena tugas dan tanggung jawabnya sebagai ketua DPR tidaklah ringan. Utamanya dalam memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.
Oleh karena itu, pilihan Puan untuk lebih menggunakan akun media sosialnya untuk menyampaikan progres dan hasil kerja-kerjanya kepada rakyat sudah tepat.
"Seperti dalam pengesahan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) yang lalu, DPR kan jadinya diapresiasi karena ketua DPR terus menyampaikan progres dan hasil kerja pembuatan UU yang ditunggu-tunggu untuk melindungi rakyat dari kekerasan seksual tersebut. Rakyat jadi tahu bahwa di balik pengesahan UU TPKS ada peran DPR yang besar," paparnya dikutip dari Fin.co.id. (ima/rtc)
Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes, Selasa (5/7). Kedatangannya itu tidak lain untuk menemui para
Meski peluang Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, untuk memenangkan Pilpres 2024 mendatang dianggap sangat kecil, tapi masih ada jalan.
Kader-kader PDI Perjuangan diingatkan untuk tidak asal pilih calon pemimpin. Peringatan itu diungkapkanKetua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
Ketua DPR RI, Puan Maharani tidak perlu mengubah penampilannya, apalagi menjadi lebih islami hanya karena akan menyambut Pemilu 2024.
Saat sidang paripurna, Selasa (24/5) lalu, KetuaDPRRI, Puan Maharani, kabarnya kembali mematikan mikrofon para anggotanya atau peserta sidang.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar alias Muhammad Umar Syadat Hasibuan ikut menyoroti beredarnya foto Ketua DPR RI Puan Maharani yang berhijab dan foto Menteri
Pemerintah merencanakan RAPBN 2023 Rp3.041,7 triliun, meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.230 triliun, serta transfer ke daerah Rp811,7 triliun.
Meski tak diketahui persis identitasnya, tapi puluhan orang tersebut diduga anggota polisi. Karena tak ingin ada bentrok, Brimob pun memilih mundur.
Tiga hari setelah Brigadir J tewas, tepatnya pada Senin, 11 Juli 2022, rekening atas nama Brigadir J diketahui melakukan transaksi transfer uang Rp200 juta.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menegaskan,KIB lebih mengedepankan narasi dan gagasan besar untuk Indonesia.
Kasus pembunuhan Brigadir J terus bergulir. Terbaru, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyebut istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi diduga
Secara khusus, Airlangga Hartarto mengakui, peran media menjadi sangat penting untuk mewujudkan optimisme kestabilan sosial di masyarakat.