SLAWI - Kasus stunting atau anak yang tumbuh kerdil di Kabupaten Tegal cukup tinggi. Hal itu karena dipengaruhi faktor ekonomi keluarga.
Sekda Tegal Widodo Joko Mulyono, Senin (13/6) mengatakan, jika mendasari data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, angka kemiskinan di Kabupaten Tegal memang mengalami kenaikan.
Tahun 2019 angkanya hanya 7,64 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Tegal sekitar 1,5 juta jiwa. Sedangkan tahun 2020 angka kemiskinan naik menjadi 8,14 persen. Tingginya kasus stunting atau tengkes di Kabupaten Tegal memang karena faktor ekonomi keluarga.
"Selain itu, perilaku dan pola asuh anak yang keliru serta kurangnya pengawasan orang tua dalam hal pola asuh anak," katanya.
Sebenarnya, tambah Widodo Joko Mulyono, Pemkab Tegal sudah melakukan inisiasi aksi konvergensi stunting sejak tahun 2019.
Ada 8 aksi penanggulangannya, yaitu analisa situasi, rencana aksi, rembuk tengkes, regulasi, pembinaan kader pembangunan manusia (KPM), sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi serta evaluasi kinerja tahunan.
Desa dengan kasus stunting yang tinggi ditetapkan sebagai lokus prioritas intervensi.
"Hasil pemetaan di tahun 2020 lalu, ada 10 desa lokus stunting yang kemudian diintervensi tahun ini. Sedangkan di 2021, kita temukan 16 lokus stunting yang akan diintervensi tahun depan,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota
Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal M. Bintang Adi Prajamukti mengatakan, kasus stunting di Kabupaten Tegal memang tinggi. Jika mendasari data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, angka kasus stunting di Kabupaten Tegal pada 2020 sebanyak 9.346 balita.
Sedangkan update pada 31 Mei 2021, angkanya sudah tembus 10.510 atau meningkat 1,2 persen. Dengan begitu, pada akhir tahun nanti, jumlahnya bakal semakin meningkat.
Tingginya kasus stunting itu seiring dengan jumlah kemiskinan di Kabupaten Tegal. Pada 2020 lalu, angka kemiskinan sudah mencapai 8,14 persen dari jumlah penduduk yang ada.
"Pemkab harus serius menurunkan angka stunting dan kemiskinan. Terlebih kasus Covid-19 juga tinggi, ini sangat memprihatinkan," tandasnya. (guh/ima)
Pemerintah Kota Tegal terus berkonsentrasi untuk menekan angka stunting. Karenanya, Wali Kota Dedy Yon Supriyono mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan di Ruang
Upaya mencegah penderita stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Anggota Komisi IX DPR RI Dr Hajjah Dewi Aryani MSi
Kepala desa (kades) di Kabupaten Tegal diminta untuk menyiapkan tim pendampingan keluarga. Tugasnya, untuk memastikan tidak ada bayi yang lahir stunting.
Angka stunting di wilayah Kota Tegal pada 2020 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meski begitu, pemkot berkomitmen akan terus melakukan
Prevalensi stunting di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2019 masih cukup tinggi, yakni 21,43 persen.
Pemkab Tegal gelar Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan (TMP) Purakusuma Persada, Kajen, Lebaksiu pada Rabu, 17 Agustus 2022 dini hari.&
Sebanyak 29 orang anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten Tegal tahun 2022 dikukuhkan Bupati Tegal Umi Azizah. Upacara pengukuhan
Pemerintah Kabupaten Tegal secara resmi meluncurkan layanan panggilan darurat bebas pulsa 112. Peluncuran ini dilakukan Wakil Bupati Tegal Sabililah Ardie dan
Sebanyak 250 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Slawi mendapat remisi umum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)
Sikap saling menghargai dan menghormati atas perbedaan suku, ras dan agama pada kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk adalah pilar tegaknya Negera Kesatuan
Upaya pencegahan dan penanganan kasus stunting terus dilakukan Pemkab Tegal seiring dengan pelaksanaan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di bulan