JAKARTA - Gugurnya 115 dokter saat menangani pasien covid-19 di Tanah Air membuat keprihatinan sejumlah pihak. Teranyar, keprihatinan itu diungkapkan salah seorang tokoh nasional, Buya Syafii Maarif.
Keprihatinan Buya terungkap saat tangkapan layar pesan WhatsApp (WA)-nya ke Presiden Jokowi bocor dan beredar di media sosial (medsos). Pesan WA itu berisi keprihatinan Syafii Maarif terhadap banyaknya dokter yang meninggal akibat terpapar Covid-19.
Pesan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu diunggah melalui akun Twitter @SerambiBuya, Minggu (13/9).
“Yang Mulia Presiden Republik Indonesia, sebagai salah seorang yang tertua di negeri ini, batin saya menjerit dan goncang membaca berita kematian para dokter yang sudah berada pada angka 115 pagi ini plus tenaga medis yang juga wafat dalam jumlah besar pula,” kata Syafii.
Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta itu meminta Presiden Jokowi memerintahkan para menteri berupaya maksimal menolong para dokter. “Pak Presiden, mohon diperintahkan kepada Menteri Kesehatan dan jajarannya untuk berupaya semaksimal mungkin menolong nyawa para dokter ini,” katanya.
“Jika begini terus, bangsa ini bisa oleng karena kematian para dokter saban hari dalam tugas kemanusiaannya di garis paling depan,” tandas Syafii.
Sebelumnya, Tim Mitigasi Dokter Pandemi Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merilis jumlah dokter yang meninggal akibat Covid-19, Sabtu (12/9). IDI menyebut 115 dokter telah meninggal dunia akibat Covid-19. Terdiri dari 57 dokter umum, 51 dokter spesialis, dan 7 guru besar.
Mereka tersebar di seluruh Indonesia, yakni Aceh (2), Banten (1), NTB (1), Papua Barat (1), DIY (2), Kepulauan Riau (2), Riau (1), Kalimantan Timur (3), Sumatera Selatan (4), Kalimantan Selatan (4), Bali (4), Sulawesi Selatan (6), Jawa Tengah (8), Jawa Barat (11), DKI Jakarta (15), Sumatera Utara (21), dan Jawa Timur (29).
Seperti diketahui, kasus Covid-19 Indonesia mencapai 214.746 pada Sabtu (12/9). Dari jumlah itu, 152.458 sembuh dan 8.650 meninggal dunia. (pojoksatu/zul)
Meninggalnya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif membuat seluruh bangsa Indonesia berduka.
Ikut mengucapkan duka atas wafatnya mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, pegiat media sosial Abu Janda menyebut sebagai tanda
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengabarkan bahwa Buya Syafii meninggal pada Jumat 27 Mei 2022 sekitar pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Umat Katolik di Keuskupan Agung Jakarta ikut berduka terhadap wafatnyamantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, Jumat (27/5) hari ini.
Salah seorang tokoh nasional yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah,Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif, meninggal dunia, Jumat (27/5) hari ini.
Buya Syafii diawal sambutannya sempat menyinggung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang disebutnya pandai berdalil.
Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi diminta keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J untuk berkata jujur kepada penyidik Polri.
Drama kasus polisi tembak polisi yang sukses menggegerkan publik di Tanah Air, sementara ini diakhiri dengan penetapan tersangka kepada Irjen Ferdy Sambo.
Penetapan mantan Kadiv Propam Polri,Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J ditanggapi pengacara Habib Rizieq Shihab (HRS), Aziz Yanuar.
Tim Khusus (Timsus) Polri bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih terus mendalami kasus dugaan pembunuhan Brigadir J, Jumat (8/7) lalu.
Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo diduga kuat terlibat kasus pembunuhan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Benar saja, Selasa (9/8) petang, Listyo mengumumkan penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka dengan ancaman hukuman mati atau penjara 20 tahun.