JAKARTA - Proses identifikasi potongan tubuh milik korban pesawat Sriwijaya Air J182 dilakukan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1).
Hal itu setelah Tim DVI menerima tujuh kantong jenazah yang berisi potongan tubuh korban.
Tim DVI gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Ahli Forensik Indonesia berhasil mengidentifikasi korban pertama pesawat nahas Sriwijaya Air J 182 yang jatuh di lepas pantai Jakarta, Sabtu, 9 Januari lalu.
Jasad tak utuh yang hanya tinggal potongan tubuh berupa lengan kanan itu diketahui milik Ocky Bisma, pramugara pesawat nahas tersebut.
Dikutip dari Fajar, istri Ocky Bisma, Aldha Refa saat mengetahui suami tercintanya tewas dalam insiden jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebut mencoba tabah dan ikhlas menerima takdirnya.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Suamiku sayang. Suamiku sholeh. Suamiku super baik. Surga tempatmu sayang. Sampai ketemu lagi sayang. InsAllah amih ikhlas pih. Tenang ya sayang. Khusnul khotimah. I love you suamiku sayang,” demikian ungkapan rasa kehilangan mendalam yang ditulis Aldha Refa di Instagram Story miliknya.
Aldharefa yang juga merupakan pramugari itu pun memohon doa seluruh sahabatnya agar Ocky Bisma ditempatkan di sisi terbaik Allah SWT.
“Mohon doanya teman2. Mohon maaf kalau Alm ada salah. Mohon doanya. Khusnul khotimah,” ungkapnya haru.
Diketahui, Ocky Bisma merupakan korban pertama yang teridentifikasi identitasnya setelah Tim DVI melakukan pencocokan data ante post mortem.
“Ante post mortem telah kerja hari ini, tim lakukan rekonsiliasi atau pencocokan data ante dan post hasil rekonsiliasi tersebut pada sore ini tim dapat identifikasi salah satu korban kecelakaan yaitu atas nama Oki Bisma,” jelas Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono.
Potongan jasad korban berupa lengan tangan kanannya ditempelkan sidik jari ke alat rekam finger print. Dari proses itu diketahui potongan jasad tersebut merupakan korban dari daftar manifes nomor 4, Ocky Bisma.
Diberitakan, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak jatuh pada Sabtu (9/1/2021) di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Terdapat 56 penumpang di dalam pesawat tersebut terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Selain itu, ada 2 orang pilot dan 4 kru pesawat.
Pesawat buatan tahun 1994 tersebut diketahui hilang kontak pada pukul 14.39 WIB. Dalam waktu 19 detik, pesawat turun curam dari ketinggian 10.725 kaki ke 250 kaki, dengan kecepatan 358 knots –kecepatan tertinggi selama penerbangan. (endra/fajar/ima)
Maskapai Sriwijaya Air menyerahkan santunan kepada ahli waris korban pesawat jatuh bernomor penerbangan SJ 182 di perairan Pulau Seribu.
Muncul tanda SOS di Pulau LakiKepulauan Seribu pada Google Maps membuat heboh publik.
Hasil investigasi awal kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta akan segera dibeberkan ke publik.
Basarnas memperpanjang masa pencarian bagian tubuh korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Selama 17 tahun terakhir, Sriwijaya Air tidak pernah mengalami insiden pesawat jatuh. Selama ini hanya insiden ringan yang tidak begitu signifikan dampaknya.Hal
Pakar Multimedia dan Telematika Roy Suryo mengatakan, suara manusia minta tolong di video yang ramai beredar dan disebut dari korban Sriwijaya Air SJ-182 diduga
Dalam laporan sebuah media massa disebutkan, tidak semua penyedia bansos dikutip fee oleh Juliari yang juga menjabat sebagai wakil bendahara umum DPP PDIP.
Habib Rizieq Shihab bersama menantunya, Muhammad Hanif Alatas dan Dirut RS Ummi Andi Taat ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pidana menghalangi atau
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon beraksi lagi. Kali ini mereka menutup salah satu tempat pijat dan refleksi di wilayah KedawungKabupaten Cirebon.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan menunda pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) hingga September dan Oktober 2021.
Sudah setahun Sugeng Raharjo (43) bersama istri dan anak balitanya tinggal di gubuk di Dusun Kedungdawa RT 1 RW 3 Desa Trirejo, Loano, Purworejo.
Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme yang telah diteken Presiden Joko Widodo menuai kritik.