JAKARTA - Selalu menempati 3 besar di antara calon yang digadang-gadang untuk maju calon presiden, ahli hukum tata negara Refly Harun sangat menyayangkan jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tidak diusung oleh PDIP.
Refly Harun menyayangkan jika PDIP tidak mengusung Ganjar Pranowo.
“Maka perhitungan politiknya sayang sekali kalau tidak mengajukan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP,” jelasnya di kanal Refly Harun yang dikutip, Senin (23/5).
Pasalnya, dalam survei, Ganjar selalu digadang-gadang sebagai calon terkuat melebihi Anies Baswedan dan hanya kalah dari Prabowo Subianto.
Sementara, kata Refly Harun, Prabowo adalah sosok lama.
“Kalau sekarang dia unggul itu hal wajar, tapi satu tahun atau dua tahun ke depan belum tentu,” urainya.
Menurutnya, Ganjar yang juga kader PDIP berasal dari rahim PDIP.
"Ganjar menjadi jagoan dari the ruling party sesungguhnya, Karena dia berasal dari rahim the ruling party,” jelas Refly Harun.
Hanya saja, di internal PDIP sendiri tampak ketidaksukaan terhadap sosok gubernur Jawa Tengah itu.
“Internal PDIP sendiri, yang diwakili Puan Maharani tidak begitu suka dengan Ganjar,” bebernya.
Hal itu, kata Refly, dalam beberapa kegiatan, Ganjar tidak diundang, bahkan disindir dengan agak keras oleh Koordinator PDIP di Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul maupun oleh Puan Maharani sendiri.
Menurut Refly Harun, itu sebuah dilema di tubuh PDIP, karena Ganjar dianggap lebih setia ke Jokowi ketimbang ke Megawati.
“Mereka mulai tidak suka Ganjar yah katakanlah karena barangkali dianggap lebih setia kepada Presiden Jokowi ketimbang kepada Megawati, tapi di sisi lain calon internal mereka yang akan digadang-gadang masih belum jelas, masih belum kuat elektabilitasnya,” urai Refly Harun dikutip dari Fajar.co.id. (ima/rtc)
Pakar hukum tata negara Refly Harun mengaku tidak mengenal Rizal Afif. Dia mengungkapkan alasannya mengundang Rizal Afif yang kini ditahan di Polres Bogor dalam
Pada 12 Mei lalu, seorang pria bernama Rizal Afif ditangkap Anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak atau PPA Satreskrim Polres Bogor.Polisi terpaksa
Budiman Sudjatmiko mengaku mengenalpakar hukum tata negara, Refly Harun. Dia akui mengenalnyasewaktu kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ali Mochtar Ngabalin kembali sindir Refly Harun. Dia menilai isi kepala Refly Harun hanya ada fitnah dan kebencian. Itu diungkapkan Tenaga ahli Kantor Staf
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin dan Politikus PDIP Ruhut Sitompul kompak membalas pernyataan pengamat politik, Refly Harun yang menyebut
Kerap menangkap dan memenjarakan seseorang yang menyampaikan aspirasi lewat kritik pedasnya, tindakan aparat penegak hukum mengherankan banyak kalangan.Refly
Pernyataan Mahfud MD yang menyebut motif pembunuhan Brigadir J hanya boleh didengar orang dewasa mendapat sorotan langsung pegiat media sosial Denny Siregar
Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi diminta keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J untuk berkata jujur kepada penyidik Polri.
Drama kasus polisi tembak polisi yang sukses menggegerkan publik di Tanah Air, sementara ini diakhiri dengan penetapan tersangka kepada Irjen Ferdy Sambo.
Penetapan mantan Kadiv Propam Polri,Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J ditanggapi pengacara Habib Rizieq Shihab (HRS), Aziz Yanuar.
Tim Khusus (Timsus) Polri bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih terus mendalami kasus dugaan pembunuhan Brigadir J, Jumat (8/7) lalu.
Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo diduga kuat terlibat kasus pembunuhan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.