PEMALANG - Masjid Agung Pemalang dibuka kembali untuk peribadatan setelah hampir dua tahun dibangun. Bupati Pemalang Junaedi secara resmi menandainya dengan menorehkan tanda tangan di batu prasasti, Kamis (3/12) malam.
Dalam kesempatan itu, Junaedi juga sempat menyinggung masa jabatannya sebagai bupati yang tidak lama lagi akan berakhir. Dia pun meminta maaf bila selama kepemimpinannya terdapat kekurangan.
"Insya Allah saya akan berakhir tanggal 17 Februari 2021, maka di momen ini, jika selama saya mengemban tugas ada kekurangan-kekurangannya saya mohon maaf. Kalaupun sedikit ada kebaikan, itu kebaikannya datang dari Allah," katanya.
Ucapannya tersebut tidak hanya diperuntukan saat dirinya menjadi bupati, melainkan juga ketika masih menjabat sebagai wakil bupati.
Junaedi pertama kali mengawali kiprah politiknya sebagai wakil bupati mendampingi Machroes pada Pilkada 2005. Kemudian pada 2010, dia mencalonkan diri sebagai bupati didampingi Agung Mukti dan memenangkan pemilu dengan meraup 46,52 persen suara, atau 264. 224 suara.
Selanjutnya pada Pilkada 2015, berpasangan dengan Martono, pria kelahiran Majakerta, Watukumpul, 2 April 1962 ini kembali terpilih sebagai bupati Pemalang dengan mengantongi 49,79 persen atau 343.553 suara.
Junaedi mengatakan, masjid kebanggaan orang Pemalang ini terwujud berkat doa bersama. Meski melewati proses yang berliku-liku, tetapi bisa dihadapi. Pembangunan masjid yang menelan anggaran kurang lebih Rp39,5 miliar dari APBD tersebut, bahkan sempat tertunda satu tahun karena beberapa kali mengalami gagal lelang. Beberapa nasihat atau masukan dari ulama pun dia dengarkan.
Untuk itu, Masjid Agung Nurul Kalam yang kini sudah berdiri megah dengan wajah barunya, dia minta para pengurus agar mengelolanya dengan baik. Masjid besar yang berdiri di jantung kota kini memiliki empat lantai.
Usai peresmian, didampingi para ulama, Junaedi kemudian menilik seluruh sudut bangunan masjid, sekaligus mengecek fasilitas yang ada di dalamnya. Saat pertama kali memasuki masjid, dia sempatkan melakukan sujud syukur. (sul/ima)
Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal melansir ada 10 kasus baru positif corona. Penambahan ini menjadikan kasus Covid-19 mencapai 4.010 orang. Juru Bicara
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengajak para bupati kabupaten tetangganya melakukan razia antigen. razia akan dilakukan di lima titik masuk Kabupaten Banyumas.
Minimnya anggaran dari pemerintah daerah, membuat masyarakat merogoh koceknya sendiri iuran untuk memperbaiki jalan kabupaten di wilayahnya.
Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal melansir ada 39 kasus baru positif corona. Penambahan ini tertinggi dibanding tiga hari lalu di bulan Januari.Juru Bicara Satuan
Masyarakat di Kabupaten Brebes yang ingin membuat Kartu Identitas Anak (KIA) kini tidak usah jauh-jauh datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Setiap hari, pasien Covid-19 di Kabupaten Tegal ada yang meninggal dunia. Pasien tersebut mayoritas berusia di atas 50 tahun dan memiliki penyakit penyerta. &