JAKARTA - Tayangan video Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang sedang menjawab pertanyaan wartawan diunggah pakar telematika, Roy Suryo. Pertanyaan yang dilontarkan adalah terkait isu keretakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat itu, Megawati mengeluarkan keluh kesahya kepada media yang sekarang tidak mengunakan kode etik jurnalistik. Megawati mengklarifikasi, jika hubunganya dengan Jokowi baik-baik saja, bagaikan keluarga.
Tayangan video itu diunggah Roy Suryo melalui akun Twittter pribadinya @KRMTRoySuryo2.
"Wartawan itu harus memiliki kode jurnalistik. Kalo sekarang itu kan tidak, saya merasa bahwa media sekarang tidak lagi pergunakan hal terserbut," ucap Megawati, Kamis (9/6).
"Ini ada Pak Jokowi, ada ibu, bahwa kami dari dulu kekeluargaan. Jadi, kalau mau istilahnya kan goreng-goreng ya, itu memang begitu," ujar Megawati.
Keluhan Megawati pun langsung disindir Roy Suryo, terkait pernyataannya mengenai kode etik jurnalistik yang disebut 'digoreng-goreng' dengan mengkaitkan harga minyak goreng yang masih tinggi.
"Dirasakanya media sekarang tidak lagi menggunakan (KEJ) itu, "digoreng-greng...' Padahal migor masih mahal, gagal diturunkan lho bu ambyar," tulis Roy Suryo.
Di sisi lain, Roy Suryo mempertanyakan pernyataan Megawati mengenai wartawan yang sekarang tidak menggunakan kode etik jurnalistik.
"Katanya 'wartawan sekarang sudah tidak punya lagi kode etik jurnalistik', malahan disebutnya "Jaman bapak-ku dulu wartawan punya kode etik....' Benarkah demikian?" tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan, hubungannya dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri selayaknya hubungan antara seorang anak dan ibunya.
"Ibu Mega itu seperti ibu saya sendiri, saya sangat, sangat, sangat menghormati beliau," kata Jokowi, Rabu (8/6).
Menurutnya, hubungan anak dan ibu tersebut tak ubahnya hubungan batin, dimana ia sangat menghormati Megawati yang disebutnya tidak pernah kehilangan rasa kepercayaan sejak dulu.
"Kemudian, kalau dalam perjalanan panjang, kadang-kadang ada perbedaan antara anak dan ibu itu ya wajar-wajar saja, biasa," kata Jokowi.
Ia juga mengaku lega akhirnya bisa menepati janji kepada Megawati yang sejak tiga bulan silam mengajaknya berkunjung ke kantor DPP PDI Perjuangan.
Bahkan, janji Jokowi untuk berkunjung itu sempat diingatkan oleh putri Megawati yang menjabat Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam beberapa kesempatan.
"Saya sangat senang, yang pertama karena sudah tiga bulan lalu saya janjian dengan Ibu Megawati untuk hadir di sini, kemudian dua bulan lalu diingatkan lagi oleh Ibu Puan Maharani. Hari Minggu kemarin, di Ancol, diingatkan lagi oleh Ibu Puan Maharani," ucapnya. (fin/zul)
Pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri terkait anak-anaknya yang tak boleh menikah dengan tukang bakso masih menjadi perdebatan publik.
Tayangan video yang kemudian viral setelah direkam Ketua DPP PDIP Puan Maharani menimbulkan polemik.
Kader PDI Perjuangan (PDIP) diperingatkan untuk tidak bermain banyak kaki oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Geram dengan adanya manuver-manuver di internal partai, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akhirnya mengeluarkan ancaman. Megawati menegaskan, di PDIP
Di hadapan kader PDIP, Ketua Umum PDIP,Megawati Soekarnoputri menepis isu keretakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut Sekjen PDIP Hastio Krisyanto sudah memegang nama capres yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024.“Nama-nama (
Kondisi santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah Ploso, Jombang yang diduga mendapat pencabulan tidak luput dari perhatian eks politikus Partai
Pola kerja media yang kemudian berdampak pada opini liar dan penghakiman masyarakat pada Aksi Cepat Tanggap (ACT) disebut mengerikan.Seorang konten kreator, Aab
Video parodi pidato Anies Baswedan soal ACT yang diunggah pegiat media sosial Abu Janda mendapat respon dari Anggota TGUPP Tatak Ujiyati.“Makin ke mari
PemkabMagelang melalui Pengadilan Negeri (PN) Mungkid digugat pedagang bakso, Arif Budi Sulistiyono, Rp5 miliar.
Pemerintah sudah menyerahkannaskah final RUU KUHPkepada DPR RI untuk dibahas lebih lanjut, Rabu (6/7) kemarin.
Yenny Wahid meminta padaMuhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk menanggalkan figur Gus Dur sebagai founding fathersPartai Kebangkitan Bangsa (PKB).