JAKARTA - Aliran sesat muncul di Pasuruan dan diikuti sekelompok orang. Aliran ini dipimpin Mahfudijanto warga Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan.
Adanya aliran ini sempat memicu kecaman dari sejumlah pihak, karena dinilai meresahkan, sehingga warga melaporkan ke MUI Kecamatan Wonorejo dan tokoh agama setempat.
Mahfudijanto diduga tidak mengakui hadis dan tidak mengakui Al Qur'an yang memakai bahasa Arab.
Pihak MUI maupun Mahfudijanto saling serang tentang hukum-hukum Islam dan sama-sama mempertahankan pendapat masing-masing.
Ipda Bambang diminta membantu turun mendatangi rumah Mahfudijanto guna menemukan solusi yang tepat, yaitu dengan cara memberikan asesmen pemahaman syariat Islam yang benar agar tidak menyimpang dari ajaran Syariat Islam Ahli Sunnah Waljamaah.
Pada Kamis (19/5) pukul 09.30 WIB, bertempat di kantor KUA Kecamatan Purwosari kelompok Mahfudijanto menyatakan bertobat.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Polres Pasuruan, Jawa Timur membantu menyadarkan kelompok Mahfudijanto yang diduga menganut aliran sesat.
Kasi Humas Polres Pasuruan Ipda Bambang Sugeng Hariyadi mengaku, pihaknya membantu memberikan asesmen pemahaman syariat Islam yang benar agar tidak menyimpang dari ajaran Syariat Islam Ahli Sunnah Waljamaah kepada kelompok Mahfudijanto.
Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan (Pakem) Kabupaten Pasuruan telah melaksanakan hasil keputusan rapat Badan Koordinasi Pakem.
"Kemarin mengundang pak Mahfudijanto, Mas Febri dan Mas Frangki, dan telah melakukan klarifikasi kepada tiga orang ini bahwa mereka mengakui kesalahannya dalam memahami Al-Qur'an sesuai dengan pikiran mereka," kata Bambang, Jumat (20/5).
Bambang mengatakan, bahwa kelompok Mahfudijanto menandatangani surat pernyataan yang mengakui jika salah dalam memahami ajaran agama Islam.
Dalam surat pernyataan itu, mereka berjanji tidak akan melakukan dan menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan ajaran Islam yang benar.
"Dengan mereka sudah bertobat, persoalan penodaan agama kita anggap selesai," kata Bambang.
Ia mengatakan Mahfudijanto dan kelompoknya membutuhkan bimbingan dalam belajar agama.
"Dengan ini Tim Pakem menyatakan tidak ada aliran sesat di Kabupaten Pasuruan. Mereka ini belajar agama belum lengkap. Mereka perlu bimbingan agama," ujarnya dikutip dari Fin.co.id. (ima/rtc)
Dugaan adanya kelompok aliran sesat yang bermarkas di Desa Cobanblimbing, Wonorejo, Pasuruan dibenarkan Ketua MUI Pasuruan, Nurul Huda.
Video pria berjubah hijau yang tengah salat di atas mobil dengan gerakan aneh membuat warganet heboh. Diketahui, video itu direkam saat alumni 212 melakukan
Hal tersebut dikatakannya untuk merespon, aksi ibu kandung berinisial H yang tega menganiaya AP (6), anaknya dengan mencongkel salah satu matanya.
Ritual tanpa busana yang dilakukan Tim Doa Alfa Omega di tempat ibadah dibubarkan polisi, Selasa (24/4) lalu.
Di tengah kasus pembunuhan Brigadir Joshua yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo, tagar #BongkarPembantaianKM50 trending di Twitter.Buntutnya, Denny Siregar
Permohonan maaf Mariana Ahong tidak diucapkan sendiri, tetapi oleh putrinya. Sementara Mariana Ahong, ibu pencuri cokelat itu hanya diam dan tak bicara.
Penyidik sangat bisa memanggil dan memeriksa Putri Candrawati tanpa didahului laporan tentang dugaan perintangan penyidikan terkait dua laporannya ke polisi.
Kasus kematian Brigadir Joshua yang motifnya diungkap oleh kuasa hukum keluarga almarhum, Kamaruddin Simanjuntak mendapat respon dari pemerhati sosial, politik
Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo nampaknya tidak hanya dibayangi hukuman atas kasus pembunuhan Brigadir Joshua saja. Belum lama ditetapkan sebagai
S yang dipergoki keponakannya di dalam kamar tampak tergesa-gesa sambil mengenakan handuk.Sementara, korban mendapati celana dalamnya turun sampai ke paha.