JAKARTA - Hingga kini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum juga mengajukan nama calon Panglima TNI pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto ke DPR. Padahal, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan pensiun 8 November mendatang.
Faktor loyalitas menjadi pertimbangan utama Jokowi dalam mengangkat Panglima TNI yang baru.
"Kebutuhan Presiden adalah sosok panglima yang memiliki loyalitas total. Terutama untuk memuluskan agenda-agenda politik kenegaraan dan pemerintahan," ujar Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi di Jakarta, Selasa (5/10).
Panglima TNI, lanjutnya, tidak boleh memiliki agenda sendiri di luar agenda politik negara. Terlebih terkait politik kekuasaan. Karena itu, Presiden maupun DPR diharapkan tidak terjebak dalam pembangunan citra dan reputasi di ruang-ruang digital.
Pertimbangan lain, adalah pentingnya menjaga kesetaraan posisi dan kesempatan bagi tiap matra, faktor usia, dan memperhatikan bentuk-bentuk ancaman potensial.
Dikatakan, siapa pun yang menjadi Panglima TNI nanti akan dihadapkan pada sejumlah tantangan besar. Selain konflik Laut China Selatan yang kembali memanas dan rencana pembangunan kapal selam bertenaga nuklir oleh Australia, ada pula tantangan lainnya.
Seperti pengembangan organisasi, moral dan kompetensi prajurit, modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), kesejahteraan prajurit, dan penjagaan terhadap potensi peran berlebihan dan eksesif TNI yang melampaui batasan tugas pokoknya.
Khairul menyinggung kekhawatiran yang sering muncul terkait kemampuan menyelesaikan masalah sebagai salah satu kriteria ideal Panglima TNI. Ia menilai kekhawatiran tersebut tidak berdasar.
"Soal itu nggak usah khawatir. Seorang Panglima TNI tidak bekerja sendiri. Dia didukung dan ditopang oleh para staf dan komandan satuan di jajaran Mabes TNI maupun di tiap-tiap matra," tukasnya.
Persoalan soliditas TNI juga tidak perlu dikhawatirkan. Dia meyakini tidak akan terjadi resistensi di tubuh TNI. "Organisasi TNI sudah cukup mapan dan mampu secara cepat beradaptasi dengan perubahan kepemimpinan," pungkasnya. (rh/zul)
Kebohongan dalam kasus gugurnya tiga prajurit TNI di Papua di Distrik Gome, Kabupaten Puncak dibongkar Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa minta masyarakat berani untuk melaporkan jika ada keterlibatan oknum TNI dalam sengketa lahan atau kasus lainnya.
Begitulah reaksi Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa saat menegur Kepala Staf Korem (Kasrem) 174/ ATW Merauke, Kolonel (Arh) Hamim Tohari.
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa belakangan ini rajin bersafari ke mana-mana. Salah satunya menemui Menkopolhukam Mahfud MD.
Aturan Panglima TNI terkait prosedur pemanggilan prajurit TNI oleh aparat penegak hukum dihormati Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu tertuang dalam Surat Telegram (ST) Panglima TNI Nomor ST/1221/2021 tentang prosedur pemanggilan prajurit TNI oleh aparat penegak hukum.
Putra Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz (Eril) dikabarkan hilang di Swiss. Putra pertama gubernur Jawa Barat itu dikabarkan hilang terseret arus Sungai
Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) sangat berpengaruh pada proses pencapaian tujuan pembangunan oleh pemerintah melalui implementasi program dan kegiatan.
Pencarian putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz yang terseret arus saat ini masih belum menemui titik terang. Pemuda yang karib disapa Eril itu,
Indah namun mematikan. Begitu reputasi Sungai Aare yang mengalir di wilayah Konfederasi Swiss, lokasi hilangnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang
Kepolisian Swiss beserta tim SAR melanjutkan proses pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Emmeril Kahn Mumtadz atau biasa dipanggil Eril
Hasil Survei terbaru lembaga PSI menemukan mayoritas responden puas dengan kinerja pada penanganan dan pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid-19.