MAKASSAR - Polrestabes Makassar berhasil mengungkap kasus tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan Dg Nillang (67) meninggal dunia. Korban sendiri menghilang sejak, Senin (30/5) lalu.
Tetangga korban, Syamsiar, menjadi orang yang merasa paling kehilangan Dg Nillang, sejak sangg nenek tiba-tiba menghilang tak diketahui keberadaannya sebulan terakhir. Selama ini, dia sudah menganggap Dg Nillag sebagai saudara sendiri.
“Terakhir izin pergi pasar untuk beli bahan makanan. Karena ada tukangnya, renovasi rumah memang,” kata tetangga depan rumah Dg Nillang ini.
Kasatreskrim Polrestabes Makassar, AKBP AKBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan menerima laporan orang hilang berdasarkan laporan keluarga korban, Jumat (10/6) lalu. Setelah elakukan penyelidikan, akhirnya polisi berhasil mengamankan dua terduga pelaku penganiayaan kepada Dg Nillang.
Mereka adalah DNF (27) dan TT (40) yang merupakan pasanan suami istri. DNF kepada polisi mengakui telah melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Diduga bahwa modus pelaku, karena sakit hati saat korban datang menagih hutang dan kemudian mendorong anaknya. Sehingga melakukan penganiayaan terhadap korban.
“DNF berperan sebagai eksekutor, mendorong lalu menikam korban menggunakan pisau dapur pada bagian perut berkali-kali, dan memukul kepala korban dengan menggunakan batu,” katanya.
Lebih lanjut, DNF mengambil dua buah cincin dan satu buah kalung korban lalu menjual seharga sekitar Rp12 juta. Selanjutnya suami dari DNF, berinisial TT (40) membungkus mayat korban menggunakan karung dan membuang mayat tersebut di perkebunan warga Jl Alternatif Sungai Jeneberang, Kabupaten Gowa.
“Adapun barang bukti yang diamankan satu buah batu bata yang digunakan pelaku, motor warna kuning yang digunakan membonceng mayat Korban dan kemudian membuangnya di Gowa, pisau yang digunakan dibuang di Jl. Mangka Dg Bombong Gowa, dan Hp korban dibuang di Jl.Inspeksi Kanal Batua,” lanjut Reonald Simanjuntak. (ams/fajar/zul)
Kopda Muslimin, anggota TNI AD otak pembunuhan terhadap istrinya sendiri, Rina Wulandari buron dan masih dikejarTim Gabungan TNI dan Polri.
Pesta hajatan Ketua RT 03 Kelurahan Kayu AraKota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) yang awalnya tampak ramai mendadakmencekam.
Teka-teki penemuan mayat di Kali Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel) akhirnya terungkap. Mayat itu merupakan korban pembunuhan.
Pembunuhan sadis yang terjadi di Tangerang Selatan benar-benar membuat polisi geleng kepala. Pelaku yang sudah keji menusuk perempuan korbannya hingga tewas
Penahanan dua pria yang memenggal kepala seorang penjahit di Udaipur, kembali memicu insiden kekerasan antar-umat Islam dan Hindu di India.
Apa yang dilakukan Jamal Mirdad (31), warga Desa Pinang Sebatang Kecamatan Simpang Katis Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Bangka Belitung, benar-benar sadis.
Pengungkapan kasus kematian Brigadir J alias Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat nampaknya semakin membuat publik penasaran.Apalagi setelah pengakuan terbaru
Setelah ditetapkan menjadi tersangka, Bharada Eliezer atau Bharada E akhirnya mengungkap sosok yang memerintahkannya membunuh Brigadir Joshua atau Brigadir J.
Bharada Richard Eliezer Pudihang Luimu atau Bharada E, tersangka pembunuhan terhadap Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J akhirnya muka mulut.
Sopir dan ajudan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ditangkapTim Khusus (Timsus) Bareskrim Polri,Minggu (7/8). Keduanyalangsung ditahan di Bareskrim.
Kasus kematian Brigadir J semakin menunjukkan perkembangan yang berarti. Terbaru, muncul pengajuan diri Bharada E sebagai justice collaborator.Deolipa Yumara,
Kabar penangkapan dan penahanan terhadap mantan Kadiv Propam, Irjen Pol Ferdy Sambo langsung dibantah Mabes Polri.