SUPIORI - Ritual tanpa busana yang dilakukan Tim Doa Alfa Omega di tempat ibadah dibubarkan polisi, Selasa (24/4) lalu. Disinyalir ritual itu dilakukan salah satu aliran sesat di Papua.
Lantaran dianggap menyimpang dari ajaran Kristiani, markas aliran Tim Doa Alfa Omega pun diobok-obok aparat kepolisian dari Polres Supiori Papua. Sebelumnya kelompok ini melakukan aktivitas di Biak Barat, kemudian menyebarkan ke Kabupaten Supiori.
Kapolres Kapolres Supiori, AKBP Moh Darodjat Daimboa membeberkan asal-usul Tim Doa Alfa Omega. Ia menyebutkan bahwa dulunya ada orang tua bernama Apus yang pernah melakukan ibadah di Kampung Kyamdori.
Apus berdoa di atas batu yang kini disembah oleh kelompok Tim Doa Alfa Omega. Apus sendiri sudah lama meninggal, namun entah bagaimana muncul ajaran yang dianggap masih berkaitan dengan sejarah batu tempat berdoa Apus.
Batu ini dianggap sebagai tempatnya Tuhan, sehingga pengikut Doa Alfa Omega sering melakukan ritual di batu tersebut. Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos, ajaran ini melegalkan persetubuhan di lokasi tempat ibadah Tim Doa Alfa Omega.
Di lokasi itu dibangun pondok–pondok yang diduga dipakai untuk melakukan persetubuhan dengan lawan jenis. Lalu ada kegiatan malam hari, yakni naik ke atas bukit secara berpasang–pasangan tanpa busana.
Sesampainya di atas bukit, mereka diperbolehkan melakukan hubungan layaknya suami istri hingga pagi hari. Jika tidak melakukan hubungan, dianggap tidak menerima ajaran Tuhan.
Gara-gara aktivitas menyesatkan itu, beberapa perempuan dikabarkan hamil. “Saat ini kami masih mengambil keterangan dari pentolan kelompoknya untuk melihat unsur–unsur yang melekat,” tandas AKBP Moh Darodjat Daimboa.
Hingga kini, aliran Tim Doa Alfa Omega ini diprediksi sudah memiliki pengikut sekitar 100 orang. (ade/nat/cepos/pojoksatu)
Aliran sesat muncul di Pasuruan dan diikuti sekelompok orang. Aliran ini dipimpin Mahfudijanto warga Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan.Adanya aliran ini
Dugaan adanya kelompok aliran sesat yang bermarkas di Desa Cobanblimbing, Wonorejo, Pasuruan dibenarkan Ketua MUI Pasuruan, Nurul Huda.
Video pria berjubah hijau yang tengah salat di atas mobil dengan gerakan aneh membuat warganet heboh. Diketahui, video itu direkam saat alumni 212 melakukan
Hal tersebut dikatakannya untuk merespon, aksi ibu kandung berinisial H yang tega menganiaya AP (6), anaknya dengan mencongkel salah satu matanya.
Meski tak diketahui persis identitasnya, tapi puluhan orang tersebut diduga anggota polisi. Karena tak ingin ada bentrok, Brimob pun memilih mundur.
Tiga hari setelah Brigadir J tewas, tepatnya pada Senin, 11 Juli 2022, rekening atas nama Brigadir J diketahui melakukan transaksi transfer uang Rp200 juta.
Kasus pembunuhan Brigadir J terus bergulir. Terbaru, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyebut istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi diduga
Tengah menjadi sorotan, nama Irjen Ferdy Sambo akhirnya dianalisa Transpersonal dan Konsultan Nama, Ni Kadek Hellen, S. Psi, M. Ed.Apakah ada kaitan perjalanan
Setelah diamankan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo (MAW) akhirnya diperiksa.Tampak
Selesai pertemuan, kedua staf LPSK tersebut disodori oleh seseorang dua amplop berwarna cokelat dan di dalamnya terdapat uang yang kira-kira setebal 1 cm.