JAKARTA - Terlacak di Amerika Serikat, Pendeta Saifuddin Ibrahim diburu Polri dengan menggandeng FBI. Hal ini menyusul permintaan Menko Polhukam Mahfud MD yang meminta polisi menangkapnya.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan polisi sudah mengetahui keberadaan pendeta Saifuddin Ibrahim.
"Saudara Saifuddin Ibrahim saat ini berada di Amerika Serikat, Polri dalam hal ini penyidik Bareskrim berkoordinasi dengan FBI, Kementerian Luar Negeri dan Ditjen Imigrasi Kemenkumham. Koordinasi dilakukan dengan legal attache FBI. Saat ini sedang on progress," kata Dedi di Jakarta, Jumat (18/3).
Pendeta Saifuddin Ibrahim yang meminta Kementerian Agama (Kemenag) agar 300 ayat Alquran dihapus kini diburu polisi.
Dari hasil penyelidikan, pendeta Saifuddin Ibrahim diketahui berada di Amerika Serikat.
Untuk menangkap pendeta Saifuddin Ibrahim, Mabes Polri telah berkoordinasi dengan Federal Bureau of Investigation (FBI).
Seperti diberitakan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD meminta aparat kepolisian menangkap pendeta Saifuddin Ibrahim yang menyarankan agar 300 ayat Al-Quran dihapus.
Mahfud menilai, pernyataan Saifuddin Ibrahim membuat gaduh antar umat beragama.
"Waduh itu bikin gaduh itu, bikin banyak orang marah. Saya minta kepolisian segera menyelidiki itu," kata Mahfud.
Selain meminta polisi menangkapnya, Mahfud juga meminta agar chanel YouTube-nya ditutup.
"Jadi itu meresahkan dan provokasi untuk mengadu domba antarumat," sambungnya dikutip dari Fin.co.id. (ima/rtc)
Kendati sudah ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama, Pendeta Saifuddin Ibrahim belum juga diperiksa, bahkan belum ditangkap polisi.
Pendeta Saifuddin Ibrahim akhirnya ditetapkan Bareskrim Polri sebagai tersangka kasus ujaran kebencian dan penistaan agama.
Pendeta Saifudin Ibrahim akhirnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian.
Pendeta Saifudin Ibrahim sampai hari ini belum juga ditangkap meski Bareskrim Polri sudah menerima laporan terkait dugaan penistaan agama yang dilakukannya.
Pendeta Saifuddin Ibrahim mengancam perdamaian di Indonesia. Karenanya, Wakil Ketua Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Syahroni mendesak polisi agar segera
Pernyataan Ade Armando itu langsung direspons Pendeta Saifudin Ibrahim yang mengaku kecewa dengan apa yang dilontarkan dosen Universitas Indonesia tersebut.
Usai heboh kabar misi perdamaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibantah Ukraina, di media sosial beredar foto Jokowi memangku seorang wanita seksi di pantai.&
Bareskrim Polri membuka penyelidikan terkait dugaan penyelewengan dana umat oleh organisasi sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan melakukan pengumpulan data
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengapresiasi serapan jemaah haji tahun ini. Pasalnya, jumlah jemaah yang batal berangkat hanya 0,17
Besok, Rabu (6/7), Kementerian Perdagangan siap meluncurkan produk minyak goreng kemasan sederhana ukuran satu liter seharga Rp14 ribu.Peluncuran minyak goreng
Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengakui mengambil lebih dari 12,5 persen untuk operasional lembaga dari jumlah donasi yang berhasil dikumpulkan. ACT mengklaim hanya
Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadi sorotan publik dan trending topik di Twitter dengan tagar #JanganPercayaACT pada Senin, 4 Juli 2022.Itu setelah sebuah majalah