JAKARTA - Aksi terorisme belakangan dilakukan generasi milenial. Ini menunjukkan para teroris menyasar milenial dalam perekrutan.
Hal tersebut diungkapkan Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati. Salah satu alasannya, karena generasi milenial masih mencari jati diri. "Milenial kebanyakan masih mencari jati diri dan mengikuti arah pihak yang paling berpengaruh," katanya dalam siaran persnya, Kamis (1/4).
Dua aksi teror yang terjadi dalam sepekan, dilakukan oleh generasi milenial. Pertama serangan bom Makassar dilakukan oleh pasangan milenial yang masih berusia 26 tahun. Demikian pula aksi seorang wanita berusia 26 tahun di Mabes Polri.
"Mereka adalah korban dari penetrasi ideologi kekerasan global yang masuk ke Indonesia," katanya.
Terlebih menurutnya, saat ini pola rekrutmen lebih terbuka dengan gunakan media sosial, ruang publik seperti sekolah, kampus, dan perkumpulan kegiatan-kegiatan keagamaan.
"Oleh karenanya, pemerintah juga harus melibatkan milenial sebagai upaya melakukan pencegahan agar tidak ada perekrutan baru," ungkapnya.
Dikatakannya, untuk menganalisa aksi terorisme harus dilihat secara holistik. "Kejadian bom bunuh diri itu tentu saja sinyal bahwa mereka ingin menunjukkan eksistensinya. Oleh karena itu harus dikenali embrio terorisme di Indonesia itu apa saja," ujarnya.
Karenanya, selain melibatkan milenial, pemerintah juga diharapkan melibatkan tokoh-tokoh publik. "Rekrutmen terorisme selain dilakukan tertutup, juga ada ruang publik yang dipakai dalam proses penjaringan seperti di media sosial," katanya.
Yang juga perlu diwaspadai adalah proses yang disebut "enabling environment" yaitu menormalisasi hal yang tidak normal dirasa normal. "Ini tidak boleh disepelekan dan harus jadi perhatian serius semua kalangan, " ujarnya. (gw/zul/fin)
Masih ada tiga terduga teroris yang masih diburu Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Ketiganya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Terduga teroris Saiful Basri yang menjadi buronan Densus 88 Antiteror Polri, menyerahkan diri. Ahli pembuat bom tersebut mendatangi Polsek Pasar Minggu.
Terduga teroris yang ditembak mati Tim Densus 88 Antiteror ternyata mantan narapidana teroris. Dia bebas pada tahun 2016 dan kembali berulah.
Total sebanyak 31 terduga teroris ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri paska bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulsel.
Enam terduga teroris jaringan kelompok Villa Mutiara kembali ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri.
Terduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di Bandara Soekarno Hatta, dipastikan bukan pengurus PP Muhammadiyah.
Ketua Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN) Tjetjep Muhammad Yasin atau biasa disapa Gus Yasin mengungkap adanya beberapa tokoh komunis yang diulas
Wakil Ketua Umun Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menegaskan, agama tidak bisa dijadikan bahan candaan. Sebab, hal itu tentu akan menyinggung perasaan
Dikabarkan hilang akibat disambar buaya saat mencari rumput di tepian anak Sungai Limau, Sembawa, Bunyuasin, Senin (19/4), sekitar pukul 08.00 WIB, Umar Kori (
Polri telah melakukan langkah taktis guna menangkap Jozeph Paul Zhang yang berada di luar negeri.Salah satunya seperti menetapkannya sebagai tersangka penistaan
Berbeda sikap dengan Jozeph Paul Zhang alias Shindy Paul Soerjomoelyono yang tengah ramai dibicarakan, Pendeta Gilbert Lumoindong justru meminta Jozeph segera
Selain menghilangkan KH Hasyim Asy’ari, nama Gus Dur juga termasuk tokoh yang hilang dari Kamus Pahlawan.Karenanya, Pimpinan MPR RI mempertanyakan