SEMARANG - Musim hujan diperkirakan makin meningkat menjelang akhir tahun ini dan akan ai puncaknya di bulan Januari sampai dengan Februari 2021.
Sehingga, banyak aktivitas bikers yang akan terdampak dengan musim penghujan ini. Terutama mobilitas dengan menggunakan kendaraan sepeda motor.
Perlu dipahami bahwa ketika hujan dan setelah hujan menyebabkan kondisi permukaan ban dan aspal dilapisi oleh air. Sehingga cengkraman ban ke aspal saat kondisi basah tersebut tidak sempurna dibandingkan saat kering. Terlebih saat melewati genangan, bisa menyebabkan permukaan ban naik ke atas permukaan air. Sehingga ketika harus berkendara di kala hujan dianjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Berkendara dengan kecepatan rendah saat melewati genangan sehingga memberi waktu ban itu bisa membelah air dan mengalirkan air keluar jalur ban.
Gunakan gerakan lembut dan teratur tetap dengan kecepatan rendah untuk melalui jalanan basah agar ban tidak mudah kehilangan grip karena licin.
Periksa tekanan ban sepeda motor, pastikan sesuai dengan standar agar alur ban berfungsi untuk membelah dan mengalirkan air sempurna.
Ganti ban jika sudah masanya. Periksa TWI (Tread Wear Indicator). Alur ban ini sangat berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan air.
Dari pengetahuan tersebut sehingga melakukan pengereman saat hujan, tipsnya sebagai berikut:
1. Merencanakan saat akan melakukan pengereman. Sehingga prediksi keadaan di depan menjadi sangat penting. Perlu diketahui bahwa pengereman akan membutuhkan jarak panjang dan waktu. Sehingga dalam berkendara dalam kondisi hujan selalu mempertimbangkan jaga jarak dan waktu untuk mengerem.
2. Teknik pengereman jika hanya digunakan untuk memperlambat kecepatan yang selisihnya tidak banyak disarankan menggunakan rem belakang saja. Jika kurang kuat gunakan rem depan. Seluruh proses tersebut harus dilakukan dengan halus tidak boleh mendadak apalagi ekstrim.
3. Hal tersebut di atas akan sempurna membantu Anda tetap stabil dan aman dalam perjalanan jika melakukan pengendaraan di kecepatan rendah.
Oke Desiyanto, Safety Riding Supervisor Astra Motor Jateng menambahkan, kondisi yang perlu diperhatikan saat berkendara ketika hujan, yaitu:
1. Menit-menit awal dimulainya hujan adalah masa krusial karena adanya perubahan kondisi permukaan aspal yang bertransisi dari kering menjadi basah. Tanah atau debu yang menempel di aspal saat terkena air pertama kali akan menjadi licin. Sejumlah pengendara akan terburu-buru.
2. Jika dalam berkendara saat hujan disarankan untuk kecepatan rendah, maka yang perlu diperhatikan adalah kendaraan roda empat di sekitar, bisa memiliki kecepatan lebih tinggi saat hujan karena tapak ban lebih lebar dan jumlah ban lebih banyak. Sehingga untuk amannya, pengendara motor memiliki selisih kecepatan dengan sekitar kurang lebih 10 km/jam. Jika lebih dari itu, sangat dianjurkan untuk berhenti karena lebih aman.
“Lebih baik tidak berkendara di saat hujan, karena membutuhkan upaya yang lebih untuk mencover risiko yang lebih besar. Jika harus berkendara maka diperlukan persiapan pengetahuan, keterampilan, kondisi kendaraan dan lingkungan yang mendukung agar #Cari_Aman kemanapun pergi,” tutup Oke. (*/ima)
Corporate Communication Sriwijaya Air mengatakanakan bertanggung jawab penuh sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
Masyarakat Jawa Tengah pecinta motor sport menyambut antusias peluncuran sepeda motor terbaru Honda, All New Honda CBR150 pada tanggal 12 Januari kemarin secara
Hubungan Indonesia dan Cina di tengah ketidakpastian global akibat pandemi virus corona (Covid-19) semakin dekat.
Tarif Tol JORR mulai akan naik pada 17 Januari lusa. Kenaikan berlaku pada seksi E1, E2, E3, W2U, W2S dan Pondok Aren-Bintaro Viaduct Ulujami.
Pemerintah mengizinkan keterisian penumpang pesawat mencapai 100 persen, dari sebelumnya hanya boleh diisi oleh 70 persen.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencatatdana kelolaan haji 2020 lalu, meningkat 15 persen dari Rp124,3 triliun di 2019 menjadi Rp143,1 triliun.