PAPUA - Konflik bersenjata yang berkepanjangan di Kabupaten Intan Jaya, Papua masih belum berakhir.
Menghadapi hal ini, para imam (pastor) projo Gereja Katolik Keuskupan Timika, Papua, menyerukan segera dilakukan gencatan senjata antara aparat TNI-Polri dengan pihak Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka/TPN-OPM.
Gencatan senjata itu diharapkan dapat segera mengakhiri konflik tersebut.
Seruan bersama itu disampaikan 36 imam projo Keuskupan Timika yang dibacakan Pastor Agustinus S. Elmas, di Rumah Transit Bobaigo Keuskupan Timika, Minggu (31/10).
”Mengingat konflik bersenjata di Kabupaten Intan Jaya (wilayah Keuskupan Timika) dan beberapa tempat lain di Papua yang menyebabkan begitu banyak korban, termasuk anak kecil dan juga berakibat pada pengungsian masyarakat sipil dalam skala besar, para Pastor Projo Keuskupan Timika, demi kewajiban kami untuk praktikkan hak asasi manusia berseru kepada kedua belah pihak yang sedang berperang (TNI-Polri dengan TPN-OPM) agar segera mengadakan gencatan senjata dan memulai dialog untuk mendatangkan damai sejahtera yang lestari,” demikian isi seruan para imam projo Keuskupan Timika.
Ketua Unio yaitu organisasi para imam/konfrater Diosesan Keuskupan Timika Pastor Dominikus Dulione Hodo Pr menyebutkan, seruan bersama para imam Keuskupan Timika itu tercetus lantaran adanya masalah urgen yang sedang terjadi di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya dan sekitarnya.
Pastor Dominus menyatakan, pada 11 Oktober, rombongan Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC, Administratur Keuskupan Timika Pastor Marthin Kuayo Pr dan sejumlah imam tiba di Bilogai, Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, untuk menghadiri penahbisan tiga imam baru.
”Acara tahbisan imam baru berlangsung 12 Oktober dalam suasana yang sangat meriah dan khusyuk, dihadiri begitu banyak orang baik masyarakat biasa maupun aparat keamanan. Semua terlibat langsung dalam pesta iman itu,” ujar Pastor Dominikus Dulione Hodo.
Namun, dia menyayangkan, setelah kegiatan tersebut situasi di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya kembali bergejolak.
”Rasa tenteram dan damai yang kami rasakan saat itu sekejap hilang lenyap lantaran beberapa waktu terakhir terjadi baku tembak antara TNI-Polri dengan TPN-OPM, dan itu terjadi di tengah kota,” tutur Pastor Dominikus.
Buntut dari kejadian itu, beberapa bangunan terbakar dan dua orang anak kecil terkena luka tembak, satu di antaranya meninggal dunia.
”Korban meninggal dunia atas nama Adrianus Sondegau, berusia dua tahun. Terkena tembakan di bagian perut. Sementara korban yang masih dirawat atas nama Joachim Majau, usia enam tahun, juga terkena tembakan di bagian tubuhnya,” terang Pastor Dominikus.
Adapun dua pastor yang bertugas di Bilogai, Intan Jaya yaitu Pastor Yance Yanuarius Yogi dan Pastor Frans Sondegau yang baru ditahbiskan pada 12 Oktober, ikut membantu menolong warga yang rumahnya terbakar di dekat Bandara Sugapa beberapa hari lalu.
Sekretariat Keadilan dan Perdamaian (SKP) Keuskupan Timika melaporkan, saat ini ada ribuan pengungsi yang masih bertahan di gereja dan pastoran Bilogai, Sugapa.
Warga dari berbagai tempat itu datang berlindung ke gereja. Mereka takut dan khawatir akan keselamatan diri mereka saat terjadi kontak tembak antara aparat TNI-Polri dengan pihak TPN-OPM.
”Informasi yang kami terima dua hari lalu jumlah pengungsi di Kompleks Pastoran Bilogai sebanyak 1.900 jiwa. Kemarin ada banyak pengungsi pindahan dari tiga gereja stasi ke gereja pusat paroki di Bilogai, sehingga jumlah pengungsi pasti semakin banyak. Kami menerima laporan dari Pastor Yeskiel Tawakidua Dole Belau bahwa para pengungsi sekarang menempati gedung gereja, rumah pastoran, asrama dan sebagian membuat tenda dekat sekolah dan lapangan sepak bola di Bilogai,” kata Staf SKP Keuskupan Timika Saul Wanimbo. (jpg/fajar/ima)
Kekejian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali terulang. Mereka kembali melakukan teror perbuatan keji kepada warga sipil di Papua.
Pelaku pembunuhananggota Babinsa Koramil 1702/Kurulu Sertu Eka Andrianto Hasugian dan istrinya Bidan Sri Lestari Putri akhirnya terungkap.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali beraksi di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Sabtu (30/4) pagi.
Ditangkap saat akan menyerang pos TNI, seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua diringkus tanpa senjata.KKB yang membawa senjata api kemudian
Gugurnya Pratu (Mar) Dwi Miftahul Ahyar, anggota TNI AL di Nduga, Papua, Jumat (22/4) lalu, ternyata kembali didalangi Egianus Kogoya.
Dijelaskan Kamal,sempat terjadi kontak tembak dengan anggota KKB saat aparat gabungan TNI-Polri menuju lokasi pembakaran rumah warga.
Hasil Survei terbaru lembaga PSI menemukan mayoritas responden puas dengan kinerja pada penanganan dan pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid-19.
Ikut mengucapkan duka atas wafatnya mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, pegiat media sosial Abu Janda menyebut sebagai tanda
Meski mengaku sudah berkomunikasi dengan arwah Emmeril Khan Mumtadz (Eril), putra Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang dikabarkan hilang di Sungai Aare
Di tengah penantian keluarga besar Ridwal Kamil, pembaca tarot dan paranormal Rara Isti Wulandari atau Mbak Rara mengaku sudah berkomunikasi dengan arwah
Mengaku diberi uang Rp7 juta oleh Refly Harun, Rizal Afif, dalam kesaksiannya menyebut uang itu diberikan agar dirinya berbohong mengaku sebagai eks napiter (
Anak Indigo Naomi dikenal sebagai sosok yang jarang meleset terawangannya. Dia pun membeberkan hasil terawangnya terkait sosok Presiden RI 2024. “