MEDAN - Aipda Roni Syahputra beraktivitas biasa usai membunuh dua gadis di salah satu hotel melati di Padangbulan, Medan. Oknum polisi aktif ini malah sempat mencuci mobil Avanza yang dibawanya untuk menjemput kedua korbannya.
Bahkan seperti tak pernah terjadi apa-apa, Aipda Roni Syahputra berdiam diri di rumahnya di Jalan Marelan Timur Kelurahan Rengas Pulau, Medan Marelan, Kota Medan sejak Senin hingga Rabu. Rumahnya ini memang jauh dari lokasi TKP pembunuhan dan juga lokasi penemuan mayat.
Aipda Roni Syahputra ditangkap dua hari usai kejadian penemuan mayat dua gadis yang dibunuhnya, Senin (22/2) lalu. Aipda Roni Syahputra ditangkap pada Rabu (24/2) malam, di kediamannya di Kelurahan Rengas Pulau, Medan Marelan.
Tetangga Aipda Roni Saputra di Medan Marelan mengaku sangat terkejut mendengar kabar bahwa Aipda Roni Syahputra jadi pelaku pembunuhan. “Ya kagetlah kita bang, yang namanya polisi seharusnya mengayomi,” ujar wanita tersebut, Sabtu (27/2).
Wanita pemilik warung kelontong tersebut mengatakan dua hari setelah kejadian atau hingga Rabu, Aipda Roni masih beraktivitas seperti biasa. Tidak ada gelagat mencurigakan, bahkan masih mencuci mobil miliknya jenis Avanza silver pada Rabu siang.
Mobil Avanza ini lah yang diduga digunakan pelaku menjemput korban sekaligus juga membawa jasad kedua korban usai dibunuh. “Siangnya dia masih cuci mobil, malamnya sekitar pukul 12.00 ditangkap polisi,” ujar wanita berusia 50 tahun itu seperti dilansir tribunmedan.
Sejak kejadian pembunuhan pada Minggu hingga Senin, istri tersangka jarang terlihat keluar dari rumah. Dan selama ini juga keluarga ini jarang terlihat keluar rumah dan bersosialiasi dengan warga.
“Polisi juga ada tadi, mereka memfoto-foto rumah itu dan menanyai kami apakah ada orang di dalam,”ujar wanita yang meminta identitasnya tak ditulis ini.
“Dia kurang bersosialisasi, yah paling kalau pulang kerja dia, di rumah aja enggak pernah keluar gabung-gabung sama tetangga. Enggak pernalah pokoknya,” ujar Rudi, tetangga pelaku lainnya.
Slamet Riadi (32), tetangga pelaku, yang juga tinggal di depan rumah tersangka mengatakan hal serupa. “Enggak pernah duduk-duduk di sini,” ujar Slamet.
Aipda Roni Syahputra, dulunya bertugas di Polsek Balige Polres Tobasa, Sumut. Dua tahun belakangan, Aipda Roni pindah tugas ke Polres Belawan. (pojoksatu/zul)
Novan Syahroni alias Roni (32)dibunuh Amin di Jalan Desa Tunggak CermeKecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo,Minggu (11/3) pukul 17.00 WIB.
Petugas gabungan terdiri dari Satreskrim Polresta Samarinda, Polsek Palaran, Jatanras Polda Kaltim, Satuan Brimob Detasemen B Pelopor dan Kodim 0901 Samarinda
Putra (30), sang suami wargaDesa Tanjung Lalang Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel doyan selingkuhi istri orang, termasuk adik iparnya.
Seorang warga Desa Tanjung LalangKecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Putra (30) diduga tewas dibunuh, Jumat (9/4) lalu.
Rico Rampati,pemuda dari Dusun VI PayabelibisDesa Stabatlama Barat Kecamatan WampuKabupaten Langkat, Sumatera Utara tewas mengenaskan.
Kasus ayah dan anak kandung saling lapor ke pihak kepolisian yang terjadi di Brebes mendapat perhatian banyak pihak. Sang ayah melaporkan anaknya terkait dugaan
Polri tengah membidik calon tersangka dalam kasus kebakaran kilang minyak Balongan beberapa waktu lalu.
Saksi dalam kasus pengeroyokan anggota Kopassus dan Brimob akan mendapat jaminan perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap uang suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang diterima Juliari Peter Batubara.
Pimpinan sebuah pondok pesantren (ponpes) berinisial PG di Indramayu, Jabar, dilaporkan terkait kasus dugaan pelecehan pada Februari.Kuasa hukum korban
Di saat umat Islam tengah khusyuk beribadah, video porno dua bule viral di media sosial. Aksi asusila itu dilakukan di Gunung Batur, yang diyakini sebagai
Tayangan video Jozeph Paul Zhang yang diduga menghina umat Islam di Indonesia ikut ditanggapi ahli hukum tata negara, Refly Harun.