JAKARTA - Varian COVID-19 bertambah lagi. Yang terbaru adalah E484K alias Eek. Virus ini merupakan mutasi dari varian B117 yang sebelumnya ditemukan di Inggris. Masyarakat diminta jangan panik.
"Satgas meminta masyarakat tenang. Jangan panik atas ditemukannya varian E484K. Ini merupakan mutasi dari B117. Tetap tenang. Karena itu, masyarakat semakin disiplin protokol kesehatan. Ini adalah pertahanan utama mencegah penularan," ujar Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Jakarta, Kamis (8/3).
Dikatakan, mutasi pada varian baru tersebut terjadi pada protein spike. Ini merupakan mutasi yang sama seperti ditemukan pada varian di Afrika Selatan dan Brazil. Selain itu, E484K dinilai lebih menular.
"Pemerintah terus meningkatkan pengawasan whole genom sequencing. Ini penting untuk memetakan varian COVID-19 yang masuk. Di samping itu memperketat proses skrining pada saat warga negara asing dan warga negara Indonesia dari luar negeri tiba ke Indonesia," tutupnya. (rh/zul/fin)
Pemberian suntikan vaksin Covid-19 untuk warga dan masyarakat di Indonesia dinilai ampuh menghadapi varian-varian baru virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Mutasi virus Covid-19 yakni varian C.1.2 diketahui sudah mulai menyebar ke berbagai negara. Namun, varian baru itu belum terdeteksi masuk ke wilayah Indonesia.
Pemerintah disebut-sebut bakal segera menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ketua Umum IDI Dr Muhammad Adib Khumaidi mewakili seluruh anggota IDI di seluruh Indonesia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Airlangga.
Pemerintah didesak segera menjalankan putusan Mahkamah Agung (MA) terkait kewajibannya menyediakan vaksin Covid-19 yang halal.
Wabah hepatitis akut misterius yang menyerang ratusan anak-anak di sejumlah negara patut diwaspadai.
Virus Covid-19 terbaru varian Omicron XE belum ditemukan di Indonesia, meskipun saat ini sudah melaui menjangkiti negara tetangga, Thailand.
Kajian kemungkinan masyarakat mendapatkan vaksin dosis keempat untuk menjaga kekebalan tubuh dari Covid-19 tengah dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).