JAKARTA - Usai penangkapan terduga teroris di Jabodetabek, tersebar video pengakuan bahwa mereka adalah simpatisan atau anggota Front Pembela Islam (FPI).
Dikutip dari Jawapos, Densus 88 Antiteror juga mendapati sejumlah barang bukti berupa atribut FPI dari kediaman para terduga teroris tersebut.
Usai aksi teror bom bunuh diri di Makassar dan penyerangan Mabes Polri, Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap 60 terduga teroris. Puluhan orang tersebut ditangkap dari berbagai daerah. Mulai dari Jakarta, Bekasi, Jawa Timur, Bima, dan Makassar.
Namun yang cukup menyita publik adalah tiga terduga teroris yang ditangkap di Jakarta. Pasalnya, ketiganya mengaku pernah menjadi anggota FPI. Pengakuan tersebut, tentu menjadi masukan dan akan didalami Densus 88 Antiteror.
“Tentunya itu (pengakuan) menjadi masukan bagi Densus 88 untuk menyelesaikan kasus,” ujar Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono, Selasa (6/4).
Akan tetapi, pengakuan bahwa terduga teroris pernah menjadi bagian dari FPI itu bukan sekali ini saja didapat. Melainkan sudah banyak terduga teroris yang memberikan pengakuan sama.
“Saya rasa bukan suatu rahasia lagi (anggota FPI menjadi teroris), apa yang ada di publik dan tentunya didalami oleh Densus 88,” ungkap Rusdi. (jpc/ima)
SA merupakan istri BS, terduga teroris yang ditangkap Densus 88. Istri terduga teroris ini tidak menyangka, curhatnya soal kesulitan ekonomi didengar oleh
Untuk merumuskan kurikulum antiradikalisme dan intoleransi di Jawa Tengah, ulama dan cendekiawan di Jawa Tengah berkumpul dalam Forum Cinta Tanah Air. &
Narasi yang menyebut kejadian teror adalah rekayasa, sebetulnya adalah bagian dari misinformasi atau penyesatan informasi yang dilakukan pihak-pihak tertentu.
Tokoh lintas agama diminta bersatu melawan aksi radikalisme dan terorisme. Hal ini seperti ajakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada sejumlah tokoh
Denny Siregar sebelumnya dilaporkan oleh Pimpinan Pesantren Tahfidz Quran Daarul Ilmi Kota Tasikmalaya, terkait pernyataannya di media sosial pada 27 Juni 2020.
Baku tembak antara Satgas Madago Raya TNI/Polri dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora kembali terjadi,Rabu (3/3).
Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali pada Rabu pagi (21/4) diduga mengalami mati listrik atau black out.Meski belum ditemukan
Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali pada Rabu pagi (21/4) diduga mengalami mati listrik atau black out.Meski belum ditemukan
Kapal selam milik TNI AL dengan nama KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak di 60 mil dari Bali bagian utara, Rabu (21/4).KRI Nanggala-402 berada di perairan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim terus dihujani kritik yang berkaitan dengan kementerian yang dipimpinnya.Isu reshuffle kabinet
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengurai detik-detik kapal selam KRI hilang kontak saat latihan.Dikutip dari RMOL, kapal selam KRI
Dianggap mencurigakan saat anggota Tim Patriot berpatroli di Jalan Telukpucung, Bekasi Utara, seorang remaja digeledah Anggota Tim Patriot Polres Metro Bekasi.