JAKARTA - Tayangan video yang kemudian viral setelah direkam Ketua DPP PDIP Puan Maharani menimbulkan polemik. Dalam tayangan video itu menampilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang duduk berhadapan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Disamping meja yang digunakan Jokowi dan Megawati, tampak Puan Maharani memegang handphone dan asyik nge-vlog di sela-sela pertemuan. Sejumlah pihak menegaskan wibawa Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia sudah runtuh.
Pasalnya, Jokowi diperlakukan seperti seorang karyawan yang sedang menghadap ke bosnya. Penilaian itu diungkapkan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, terkait beredarnya video yang memperlihatkan Jokowi adalah petugas partai.
"Jokowi seperti sedang menghadap atasan dan seperti tidak dapat berkutik. Melalui pertunjukan tersebut nyata-nyata baik Mega dan Puan memposisikan Jokowi sebagai petugas partai. Jokowi seperti sedang diinterogasi dan seperti karyawan sedang menghadap bos besar," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/6).
Melihat itu, Saiful menganggap hal tersebut tidak baik bagi kultur demokrasi dan konstitusi Indonesia. Padahal, presiden seharusnya memiliki wibawa tidak hanya di hadapan kelembagaan negara, tapi juga harus memiliki wibawa di hadapan rakyat dan masyarakat dunia.
"Kalau misalnya masih mempertontonkan yang demikian, maka jelas wibawa presiden runtuh, dan publik dapat menilai hal tersebut merupakan hal yang buruk. Lebih lanjut lagi publik akan kecewa dengan kepemimpinan PDIP dengan memperlakukan presiden seperti itu,” pungkas Saiful.
Sebelumnya sikap Puan Maharani yang asyik nge-vlog, sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang duduk menghadap Megawati Soekarnoputri juga dikecam dosen FISIP UI, Ade Armando.
Dosen yang juga pegiat media sosial itu langsung 'menyemprot' PDI Perjuangan melalui akun media sosial Instagramnya @adearmando1961. "PDIP harus mengingatkan Bu Mega dan Puan," tegas Ade Armando, Rabu (22/6).
Menurut Ade Armando, Joko Widodo tidak sepatutnya mendapat kursi seperti itu ketika menghadap Megawati. "Tidak pantaslah Presiden diberi kursi semacam itu di depan Bu Mega. Posisinya juga seperti sedang menghadap," beber Ade Armando.
"Jokowi itu Presiden. Mbok ya dihormati sebagai Presiden," sambungnya.
Selain itu Ade Armando juga menegur Puan Maharani yang sibuk sendiri ketika Jokowi tengah menghadap Megawati. "Dan kenapa pula Puan harus selfie-selfie sambil membelakangi Presiden saat Jokowi bicara serius dengan sang ibu," tutur Ade Armando. (rmol/zul)
Pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri terkait anak-anaknya yang tak boleh menikah dengan tukang bakso masih menjadi perdebatan publik.
Kader PDI Perjuangan (PDIP) diperingatkan untuk tidak bermain banyak kaki oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Geram dengan adanya manuver-manuver di internal partai, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akhirnya mengeluarkan ancaman. Megawati menegaskan, di PDIP
Di hadapan kader PDIP, Ketua Umum PDIP,Megawati Soekarnoputri menepis isu keretakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut Sekjen PDIP Hastio Krisyanto sudah memegang nama capres yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024.“Nama-nama (
Tayangan video Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang sedang menjawab pertanyaan wartawan diunggah pakar telematika, Roy Suryo.
Usai heboh kabar misi perdamaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibantah Ukraina, di media sosial beredar foto Jokowi memangku seorang wanita seksi di pantai.&
Bareskrim Polri membuka penyelidikan terkait dugaan penyelewengan dana umat oleh organisasi sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan melakukan pengumpulan data
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengapresiasi serapan jemaah haji tahun ini. Pasalnya, jumlah jemaah yang batal berangkat hanya 0,17
Besok, Rabu (6/7), Kementerian Perdagangan siap meluncurkan produk minyak goreng kemasan sederhana ukuran satu liter seharga Rp14 ribu.Peluncuran minyak goreng
Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengakui mengambil lebih dari 12,5 persen untuk operasional lembaga dari jumlah donasi yang berhasil dikumpulkan. ACT mengklaim hanya
Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadi sorotan publik dan trending topik di Twitter dengan tagar #JanganPercayaACT pada Senin, 4 Juli 2022.Itu setelah sebuah majalah